Sticky

FALSE

Page Nav

HIDE

GRID

GRID_STYLE

Hover

TRUE

Hover Effects

TRUE

Berita Terkini

latest

Jendela Dunia Sang Proklamator

Kamarku penuh dengan tumpukan buku, di atas dressoir, di atas kursi, di atas lantai, bahkan di tempat cuci tangan, sehingga di tengah kamar yang megah dari orang yang kuat yang menakjubkan itu para pelayan menjumpai kutu busuk di antara halaman-halaman buku. Mereka tidak lagi membiarkanku menaruh buku di atas tempat tidurku."

Itulah tulisan yang dapat kita baca dalam otobiografi Bung Karno, yang dikisahkan oleh Cindy Adams, dalam bukunya, Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat Indonesia.

Nah, kira-kira berapa buku yang teman-teman baca hari ini?

Saya ganti pertanyaannya, berapa buku yang teman-teman punya selain buku komik atau buku pelajaran?

Dan tahu kah teman-teman kalau ternyata seorang Proklamator kita disebut sebagai kutu buku? Kira-kira kenapa ya Bung Karno begitu akrab dengan buku? Ini jawabannya "Kenyataan-kenyataan yang kulihat dalam duniaku yang gelap hanyalah kehampaan dan kemelaratan. Karena itu aku mengundurkan diri ke dalam apa yang dinamakan orang Inggris 'Dunia Pemikiran'. Buku-buku menjadi temanku."

"Dengan dikelilingi oleh kesadaranku sendiri aku memperoleh kompensasi untuk mengimbangi diskriminasi dan keputusasaan yang terdapat di luar. Dalam dunia kerohanian dan dunia yang lebih kekal inilah aku mencari kesenanganku. Dan di dalam itulah aku dapat hidup dan sedikit bergembira. Seluruh waktu kupergunakan untuk membaca." Demikian kata Bung Karno dalam otobiografinya.

Apa yang menjadi alasan Bung Karno, bisa kita jadikan motivasi diri untuk cinta membaca, dan bisa kita lihat betapa cintanya Bung Karno akan membaca di rumah pengasingan Bung Karno Bengkulu. Selama di pengasingan, Bung Karno memiliki banyak sekali buku bacaan hingga rumah pengasingan itu terdapat perpustakaan yang berisi buku koleksi Bung Karno, Tulisan Bung Karno, dan buku hadiah dari tokoh-tokoh dunia. Koleksi buku Bung Karno masih bisa kita lihat hingga sekarang di rumah pengasingan Bung Karno yang terletak di Kota Bengkulu .

Beberapa bulan yang lalu Tim Konservasi Kelompok Kerja Pemeliharaan Balai Pelestarian Cagar Budaya Jambi melaksanakan kegiatan Konservasi Buku–Buku di Rumah Pengasingan Bung Karno Bengkulu. Konservasi buku-buku koleksi Bung Karno ini bertujuan untuk menghambat proses kerusakan dan pelapukan dengan cara membersihkan debu dan kotoran yang menempel di buku, melakukan pengawetan dan memperbaiki buku yang rusak. Dengan dilakukannya konservasi buku-buku koleksi yang sudah mulai dimakan waktu dapat tetap dijaga kelestariannya dan bisa bertahan dalam jangka waktu lebih lama lagi.

Dalam kegiatan konservasi buku koleksi Bung Karno yang ada di Rumah Pengasingan Bung Karno Bengkulu. Berhasil dilaksanakan konservasi 9 buku koleksi Bung Karno dan Penjilidan 14 buku. Buku koleksi Bung Karno yang telah berhasil dikonservasi antara lain berjudul Het Postgegel 60 in, Padvinder, Vacantie in de Bergen, dan De Vegan.

Ibarat sambil menyelam minum air, selain kita dapat melihat buku koleksi Bung Karno kita dapat juga melihat koleksi yang ada di rumah itu, seperti sepeda ontel dan ranjang tidur yang dulu pernah digunakan oleh Bung Karno. Barang-barang dan koleksi Bung Karno masih sangat terawat hingga sekarang, apalagi air sumur yang ada di belakang rumah pengasingan dipercayai masyarakat memiliki kekuatan magis.

Selain bisa mendapatkan ilmu mengenai sajarah, kita juga dapat menjadikan koleksi buku Bung Karno sebagai referensi bahan bacaan kita selanjutnya.

Rafi Rizaldi, Mahasiswa Universitas Bengkulu