Sticky

FALSE

Page Nav

HIDE

GRID

GRID_STYLE

Hover

TRUE

Hover Effects

TRUE

Berita Terkini

latest

Ini Alasan Harga Beras Tinggi

ILUSTRASI-BERAS-BULOGBENGKULU, PB - Komoditi beras khususnya Provinsi Bengkulu sebenarnya cukup berlimpah. Bahkan kualitas beras bumi raflesia inipun terbilang premium atau unggulan. Namun harga beras masih terbilang tinggi. Bahkan beras selalu menjadi pemicu utama angka inflasi di provinsi ini.

Baca juga: Mukomuko Segera Salurkan RaskinRibuan Warga Miskin Mukomuko Menanti Raskin dan Target Penyerapan Raskin Tidak Tercapai

Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog) Divre Bengkulu Imran Rasydy Abdullah mengakui hal ini. Kualitas premium membuat beras dari Bengkulu banyak diminati oleh provinsi tetangga. Hal ini pulalah yang akhirnya mendorong para petani akhirnya menjual hasil tanamnya dengan harga tinggi.

Selain faktor tersebut, ia melanjutkan, infrastruktur yang ada di Provinsi Bengkulu juga menyumbang tingginya harga beras. Dimana, produsen beras Bengkulu mayoritas berada di pinggiran sementara konsumennya berada di tengah kota. Alhasil, banyak petani yang malah menjual beras ke spekulan atau tengkulak yang ujung-ujungnya dijual ke daerah lain.

"Salah satu kendala untuk menyerap adalah infrastruktur antara produksi ke konsumen. itu jadi PR (pekerjaan rumah-red) kita bagaimana mendekatkan ini," demikian Imran mengatakan, Selasa (16/2/2016).

Lalu bagaimana langkah Bulog mengantisipasi hal ini? Imran mengatakan, dalam konteks komersil, seandainya Bulog ikut bermain dalam pembelian tersebut tentu kelangkaan beras bukan tidak mungkin akan terjadi. Hal ini menjadi dilema. Karena itulah, menurutnya yang paling penting adalah mengkaji apakah harga jual petani tersebut sudah rasional atau tidak.

"Apakah terpancing spekulan atau tengkulak? Saya sudah sampaikan ke dinas terkait," jelasnya.

Tak hanya itu, pihaknya sebenaranya juga mengalokasikan dana untuk ikut bermain dalam beras premium ini. Salah satu upaya yang telah dilakukan adalah bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Mukomuko untuk menyimpan beras. Teknisnya, nanti Bulog akan menyewa gudang penyimpanan milik kabupaten itu dan beras ini akan disalurkan ke masyarakat setempat.

"Ini upaya kita untuk menumbuhkembangkan produk lokal untuk kita sampaikan ke masyarakat kita sendiri. Nanti, Bulog langsung ke petani (untuk membeli beras)," paparnya. [IC]