“Aku hanya mau bilang, bahwa di dalam hidupku, hal yang membuat hidupku terasa bermakna dan disana saya merasa sempurna….bukanlah melalui ua...

BENGKULU, PB - Group musik etnic-modern JE-ENSAMBLE, kembali akan mewakili Bengkulu dalam ajang pameran dan pagelaran Seni Se-Sumatera. Pam...

Membangun Generasi Cinta Buku: Enyong Koe Dadi Siji Mbangun Desa Literasi BUKU bukan hanya kumpulan kertas atau bahan lainnya yang dijilid m...

Chile, negeri yang dijuluki “ ujung daratan ” itu, adalah gudangnya seniman kerakyatan. Negeri ini melahirnya dua penyair peraih nobel sastr...

Membayangkan film India yang politis, apalagi ideologis dan filosofis, tentu sulit sekali. Kalaupun ada, itu barang langka. Setidaknya itu a...

Membaca novel Pram, Bukan Pasar Malam , kita diajak merasai kegelisahan manusia revolusi pasca berakhirnya ‘revolusi fisik’ tahun 1945-1949....

Bob Marley, yang lahir 6 Februari 1945, adalah legenda musik reggae. Pemilik nama lengkap Robert Nesta Marley ini mendapat julukan “Raja Reg...

“Sebuah famplet, sebagus apapun, hanya dibaca sekali. Tetapi sebuah lagu akan meresap ke dalam hati dan dinyanyikan berulang-ulang.” Kata-ka...

Oleh Mahesa Danu* Kesenian bukan sekedar menghidangkan hibuaran. Lebih penting dari itu, kesenian harus menjadi “penyambung lidah” bagi berb...

BENGKULU, PB -  Salah satu tantangan terbesar bagi para Sineas Muda Bengkulu adalah kurangnya apresiasi masyarakat terhadap karya-karya film...

Oleh Mahesa Danu* Musik folk punya daya tarik sendiri. Selain karena berasal dari musik rakyat, folk juga kerap mengangkat persoalan sosial ...

BENGKULU, PB - Meski kesenian seperti  Tabot Tebuang Penuh Lautan Manusia , tetapi genre kesenian para pemuda Bengkulu tampak kurang memina...

NAMA Saut Situmorang cukup populer di tengah masyarakat sastra. Selama 20 tahun ia menjadi penyintas puisi, demikian ditulisnya dalam antolo...

BENGKULU, PB - Acara Festival Dangdut di halaman Kantor Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Amanat Nasional (PAN) Provinsi Bengkulu Jl. S P...