Far’ah Mushalamah, Kabupaten Cilacap
Gerimis menyiram Desa Bulupayung ketika semua mata tertuju ke Kawan Medi Muamar, seniman Jaringan Kerja Kebudayaan Rakyat (Jaker) Daerah Istimewa Yogyakarta. Malam itu, Sabtu (12/11/2016), seniman kelahiran Bengkulu itu memukau penonton dengan sebuah monolog berjudul “Lorong Kehidupan”.
Medi Muamar dibesarkan di Kerkap, Bengkulu Utara. Ia dulu lulusan SMP Negeri 3 Kerkap dan SMA Negeri 2 Model Arga Makmur. Haus akan ilmu, ia menimba pengetahuan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Provinsi yang melahirkan banyak seniman besar itu akhirnya membuat ia menyatakan bergabung di Jaker.
Medi Muamar tampil di Kabupaten Cilacap itu terjadi dalam acara panggung kesenian dengan tema “Enyong Koe Dadi Siji Mbangun Desa Literasi”. Diselenggarakan dalam rangka memperingati hari Pahlawan tanggal 10 November 2016 yang lalu, acara itu dihelat oleh Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Garasi Buku.
Kemeriahan bertambah dengan adanya penampilan kreatifitas anak-anak yang ada di Desa Bulupayung. Diantaranya seni tari, seni musik dan teater. Kegiatan ini dikomandoi oleh Akbar Ay’som. Presiden Garasi Buku soudara Rudi Djunaedi sempat melakukan orasi budaya.
Garasi Buku mempunyai visi menumbuhkan kegiatan literasi, membaca dan menulis dikalangan generasi muda di Desa Bulupayung dan berkeinginan menjadikan desa itu sebagai percontohan Desa Literasi pertama di Kabupaten Cilacap.
Adapun kegiatan rutin yang diadakan oleh anak-anak Garasi Buku diantaranya mengadakan kelas
"Pendanaan kegiatan berasal dari donator-donatur atau iuran warga yang berempati dan mendukung gerakan literasi. Kita sudah mengagendakan untuk mengadakan camping sastra untuk menyedot animo anak-anak muda agar upaya menjadi Desa Bulupayung sebagai Desa Litrasi Pertama di Cilacap," kata Sekretaris TBM Garasi Buku, Kelik Priyanto. [**]