Sticky

FALSE

Page Nav

HIDE

GRID

GRID_STYLE

Hover

TRUE

Hover Effects

TRUE

Berita Terkini

latest

Anak Muda Bengkulu Kurang Minati Seni Adat Tradisional

latihan-tabotBENGKULU, PB - Meski kesenian seperti Tabot Tebuang Penuh Lautan Manusia, tetapi genre kesenian para pemuda Bengkulu tampak kurang meminati seni adat tradisional. Hal ini diungkapkan tokoh Seni Adat Tradisional Bengkulu, Ramianto Putera warga Jalan Puteri Gading Cempaka Kelurahan Penurunan Kecamatan Ratu Samban Kota Bengkulu.

Lihat juga: Provinsi Bantah Disebut Tak Peduli Tabot dan Pemerintah Kota Dinilai Lebih Peduli Tabot

Dikatakan olehnya, sebagai putera asli daerah, seharusnya dapat mencintai seni musik tradisional. Namun kebanyakan pemuda pemudi lebih cenderung kerap menyukai alat musik modern.

"Banyak seni yang dapat kita eksplor, seperti alat dol. Itu salah satu alat musik kita, namun anak muda saat ini lebih menyukai alat musik modern. Waktu tertentu saja, ketika mengambil nilai pelajaran di sekolah baru mereka mencari tempat les musik," ujar Ramianto yang juga asli putera daerah Bengkulu.

Dirinya mengharapkan selain orang tua, pihak dinas pemerintah terkait seharusnya dapat memberikan dorongan khusus, selain memasukan mata pelajaran di Sekolah. Menurutnya dapat memberikan wadah khusus seperti menjaring bakat tersendiri.

"Perlu adanya dukungan, dalam hal ini orang tua. Selain itu pemerintah, kalau tidak nanti ini akan mati suri. Bisa saja lenyap, seni khas ini seperti Geritan, yaitu cerita sambil berlagu. Serambeak, yang berupa patatah-petitih. Andei-andei, yaitu seni sastra yang berupa nasihat. Sambei, yaitu seni vokal khas suku Rejang,biasanya untuk pesta perkawinan. Namun jarang kita lihat saat ini. Kecuali ketika pada saat perayaan tabot," tambahnya.

Selain itu, menurut salah satu owner Sanggar Gendang Serunai (SGS) Nofen Aryansi warga Jalan Lingkar Barat Kota Bengkulu menuturkan hal yang sama. Dirinya berpendapat jika sanggar yang dimilikinya selalu ramai oleh pelajar yang bagi mencari nilai.

"Ya, emang sedikit. Ini karena mau tabot lumayan ramai, sudah 75 orang yang terdaftar disini. Biasanya mereka menyewa untuk pentas seni disekolah. Realtif murah cuma 300 ribu, sudah terima beres. Selain dol, kita juga ada tasa, serunai, akordion, ceger dan lain lain. Namun mereka hanya bisa memainkan dol yang umumnya saja," imbuh Nofen. (RU)