Sticky

FALSE

Page Nav

HIDE

GRID

GRID_STYLE

Hover

TRUE

Hover Effects

TRUE

Berita Terkini

latest

Terobos Banjir, Lakukan Cara Ini Agar Sepeda Motor Tidak Mogok

 

PedomanBengkulu.com, Bengkulu - Enam dari sepuluh Kabupaten/Kota di Provinsi Bengkulu (Bengkulu Tengah, Bengkulu Utara, Mukomuko, Seluma, Kaur dan Kota Bengkulu) dilaporkan terendam banjir setelah hujan deras mengguyur sejak Senin (29/8) lalu. Sedikitnya 1.668 KK terdampak. Dalam kondisi ini, ada kalanya pengendara sepeda motor nekat menerobos, bisa jadi terpaksa atau justru nekat. Padahal, sebenarnya sepeda motor sangat tidak disarankan untuk menerobos banjir.

Jika sudah terlanjur menerobos banjir, apa sih yang harus dilakukan setelahnya? 

Kepala Bagian Technical Service Astra Motor Bengkulu, Rangga Noviar mengatakan, jika pengendara sudah terlanjur menerobos banjir hal yang wajib dilakukan adalah pengecekan komponen yang riskan rusak karena air.

"Kerusakan paling fatal adalah terjadinya water hammer pada mesin. Ini adalah kerusakan yang terjadi karena masuknya air ke ruang pembakaran. Efeknya bisa bikin piston bengkok, silinder head rusak, dan juga pelumasan oli tidak maksimal," kata Rangga Noviar.

Untuk kasus motor yang masih bisa hidup setelah menerjang banjir, dirinya mengimbau untuk mengecek 4 komponen penting agar tak berujung dengan kerusakan parah.

Pertama adalah sektor mesin. Rangga menjelaskan komponen yang paling sering mengalami masalah setelah melibas banjir adalah filter udara. Khusus untuk motor matik, penempatannya ada di bawah dekat komponen CVT.

"Kemungkinan besar air masuk lewat filter udara. Dan kebanyakan motor matik menggunakan filter jenis basah mau enggak mau harus diganti dan bukan dibersihkan," jelasnya.

Hal yang harus dilakukan selanjutnya adalah mengganti oli mesin. Sebab, oli mesin yang bercampur dengan air akan membuat sistem pelumasan akan bermasalah.

"Oli juga harus dicek, khawatirnya di crankcase atau bak oli ada gangguan. Untuk mengeceknya bisa secara fisik, jika berubah warna menjadi coklat susu berarti oli sudah bercampur dengan air," paparnya.

Kedua adalah inspeksi di area saluran gas buang alias knalpot.

"Setelah dilepas, posisikan knalpot menghadap bawah agar sisa air bisa keluar," ungkap dia.

Jika hal ini tak dilakukan, kemungkinan besar sisa air bisa masuk ke dalam ruang pembakaran yang bisa saja mengakibatkan water hammer.

"Waktu ngegas dan menutup gas itu kan ada blowback atau tendang balik ke dalam ruang bakar lewat klep exhaust. Ketika ada air masuk dia tidak bisa dikompresi di ruang bakar," jelas Rangga.

Lalu, Komponen lainnya yang perlu diperhatikan adalah busi dan tutupnya (choke), apalagi buat yang memiliki motor non-matik atau ber-fairing. 

"Ketika busi terpapar air, maka fungsi pengapian dan kelistrikan akan terganggu. Mogok tiba-tiba, sulit dinyalakan, brebet itu mungkin dampaknya," jelas dia.

Untuk kasus ini, Rangga menyarankan agar segera mengganti busi dan choke busi.

Air hujan memiliki tingkat PH yang tinggi. Nah, komponen yang riskan mengalami rusak karat adalah rantai dan velg. Maka dari itu, sebisa mungkin untuk membersihkan terlebih dahulu.

"Bisa dibersihkan terlebih dulu dengan sabun dan air mengalir. Khusus untuk rantai setelah dibersihkan wajib dikeringkan lalu diberi pelumas khusus rantai," tutupnya.[Kucir.06]