Sticky

FALSE

Page Nav

HIDE

GRID

GRID_STYLE

Hover

TRUE

Hover Effects

TRUE

Berita Terkini

latest

Senator Riri: Ramadan Momen Hadirkan Film Berkualitas


PedomanBengkulu.com, Bengkulu -
Jatuh menjelang Ramadan 1443 Hijriah, Hari Film Indonesia 2022 diharapkan dapat kembali menyalakan semangat yang terkandung dalam film Darah dan Doa atau Long March of Siliwangi karya Bapak Perfilman Indonesia Usmar Ismail tahun 1950 sebagai film pertama yang diproduksi anak bangsa.

Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Hj Riri Damayanti John Latief, mental dan karakter anak bangsa salah satunya sangat ditentukan oleh tayangan-tayangan film yang ditonton serta apapun yang disajikan dalam tayangan televisi.

"Apa yang ditonton anak-anak, itulah yang paling sering ditirukan dan dicontoh sampai-sampai hampir membentuk mayoritas watak dan karakternya. Kalau yang ditonton baik, insya Allah kehidupannya baik. Tapi kalau yang ditonton jelek, kehidupannya bisa jadi jelek. Jadi soal kualitas film ini penting," kata Hj Riri Damayanti John Latief, Rabu (30/3/2022).

Alumni Psikologi Universitas Indonesia ini menyatakan selalu senang dan selalu berusaha untuk meluangkan waktu untuk menonton film-film berkualitas yang bila ditonton dapat meningkatkan nasionalisme atau semangat kebangsaan.

"Ada film Guru Bangsa Tjokroaminoto, ada film Soekarno Indonesia Merdeka, atau seperti film Istirahatlah Kata-kata. Film-film seperti ini yang seharusnya diperbanyak, film-film yang menginspirasi generasi untuk membela bangsa, mempersembahkan yang terbaik untuk negerinya," ujar Hj Riri Damayanti John Latief.

Wakil Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Komite Pemuda Nasional Indonesia (DPP KNPI) ini menilai, banyak sekali film-film Indonesia yang cenderung memperlihatkan tentang gaya hidup kebarat-baratan yang bebas sehingga menimbulkan watak buruk ketika diteladani oleh millenial Indonesia.

"Saya geleng-geleng kalau membaca laporan dampak buruk film-film yang kurang mendidik di kalangan millenial. Karena millenial ini rata-rata belum punya kemampuan memfilter apa saja yang baik untuk ditiru maupun tidak. Akhirnya narkotika, seks bebas, tawuran pelajar, dan kenakalan lainnya dianggap biasa. Semua karena tontonan," tandas Hj Riri Damayanti John Latief.

Pada momen Ramadan ini, Wakil Ketua Bidang OPK Badan Koordinasi Majelis Taklim Dewan Masjid Indonesia Provinsi Bengkulu ini berharap agar tayangan-tayangan film bernuansa agama yang dapat membangkitkan keimanan, ketakwaan dan amal soleh generasi millenial lebih diperbanyak ketimbang film-film lainnya.

"Mulai tahun ini, sejak Ramadan ini, bersamaan dengan Hari Film Nusantara 2022, mari ubah isian film-film Indonesia agar lebih mendidik dan tidak merusak, agar bisa mengarahkan generasi Indonesia sebagai generasi terbaik," demikian Hj Riri Damayanti John Latief.

Peringatan Hari Film Nasional secara resmi dimulai oleh B.J. Habibie pada 30 Maret 1999 melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 25 Tahun 1999 tentang Hari Film Nasional dengan tujuan sebagai upaya meningkatkan kepercayaan diri, motivasi para insan film Indonesia serta untuk meningkatkan prestasi yang mampu mengangkat derajat film Indonesia secara regional, nasional dan internasional. [Muhammad Qolbi]