“Di dalamnya yang pertama program terkait sumber daya manusia, bagaimana kita menciptakan nelayan yang tidak terampil jadi nelayan yang terampil. Pemerintah daerah tidak mungkin bekerja sendiri, kita membutuhkan yang ahli di bidangnya, seperti Lanal, Polairud serta Universitas,” jelas Gubernur Bengkulu, usai membuka Simposium Nasional Perikanan Pulau–pulau Kecil dan Terumbu Karang Universitas Prof. Hazairin (Unihaz) Bengkulu, Selasa (23/05).
Tidak hanya itu, seluruh komponen juga harus terlibat dalam membentuk kultur masyarakat maritim yang handal. Sembari pemerintah daerah menyiapkan sarana prasarana dan memberikan bantuan alat langkap yang kedepannya mengarah pada digitalisasi.
“Jadi nelayan tidak lagi mencari ikan, tapi mereka menangkap ikan. Karena filosofi mencari ikan itu tidak efisien terhadap biaya yang dikeluarkan saat melaut,” tambah Gubernur RM.
“Bagi anak–anak nelayan yang masuk ke Unihaz dan punya kemampuan yang bagus kita akan bantu. Selain itu kita juga akan menyiapkan pelatihan–pelatihan, karena terkadang hasil tangkap mereka numpuk dan ujungnya hanya menjadi ikan asin saja,” ungkap Rektor Hazairin Bengkulu Yulfiperius.
Sementara itu, dihadapan para tamu undangan dan mahasiswa, Gubernur RM juga lakukan pengguntingan pita, meresmikan pembangunan gedung Fakultas Ekonomi Unihaz. Apresiasi juga diberikan Gubernur atas pembangunan gedung 3 lantai tersebut, yang diklaim pihak Unihaz bahwa gedung yang dibangun merupakan bangunan yang berkualitas tinggi dan tahan terhadap gempa. [Ms]