PedomanBengkulu.com, Jakarta – Dalam semangat memperingati Hari Sumpah Pemuda tahun 2025, penting untuk kembali menegaskan peran penting generasi muda sebagai penggerak perubahan dan penopang masa depan bangsa. Di Provinsi Bengkulu, semangat itu sesungguhnya tidak pernah padam.
Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Hj Leni Haryati John Latief mengatakan, pemuda Bengkulu telah membuktikan diri sebagai bagian dari kekuatan sosial yang aktif dalam pembangunan daerah, mulai dari gerakan sosial, ekonomi kreatif, hingga partisipasi dalam kebijakan publik.
"Pemerintah daerah pun telah menempatkan pemuda sebagai aset strategis, bahkan menegaskan bahwa pembangunan tidak akan berjalan tanpa keterlibatan aktif mereka. Namun, di tengah dukungan yang telah diberikan, masih terbentang tantangan yang tidak ringan," kata Hj Leni Haryati John Latief, Selasa (28/10/2025).
Lulusan Magister Administrasi Publik Universitas Bengkulu ini menjelaskan, tingkat pengangguran terbuka di Bengkulu pada kuartal pertama 2025 mencapai 5,67%, sedikit lebih tinggi dari rata-rata nasional sekaligus menjadi cermin bahwa masih banyak pemuda yang belum terserap dalam dunia kerja.
"Kondisi ini menuntut kebijakan yang lebih progresif, tidak hanya menciptakan lapangan kerja baru, tetapi juga membuka ruang bagi pemuda untuk menciptakan pekerjaan melalui kewirausahaan," ujar Hj Leni Haryati John Latief.
Mantan Ketua Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Bengkulu ini menekankan, selain tantangan ekonomi, pemuda Bengkulu juga dihadapkan pada arus deras budaya asing yang kian mudah diakses di era digital membawa potensi erosi terhadap karakter dan nilai-nilai kebangsaan.
"Mengenai hal ini, penting bagi kita untuk memastikan bahwa keterbukaan terhadap dunia tidak menggerus jati diri. Pemuda Bengkulu harus menjadi contoh dalam menjaga persatuan dan memperkuat karakter nasional, sebagaimana semangat Sumpah Pemuda yang telah diwariskan hampir seabad lalu," tandas Hj Leni Haryati John Latief.
Pembina Forum Melayu Rembuk Bengkulu ini menambahkan, pemerintah daerah sudah berada di jalur yang benar dengan memberikan ruang dan perhatian bagi pemuda dan kini saatnya memperkuat langkah itu dengan kebijakan afirmatif yang lebih sungguh-sungguh.
"Sumpah Pemuda merupakan panggilan moral bagi seluruh elemen bangsa untuk memastikan bahwa setiap anak muda memiliki kesempatan yang adil untuk berkontribusi dan berdaya. Pemuda Bengkulu memiliki potensi besar dan mereka harus diberi ruang agar benar-benar menjadi kekuatan pendorong bagi pembangunan daerah yang berkelanjutan," demikian Hj Leni Haryati John Latief. [**]
