Baru-baru ini Provinsi Bengkulu kembali menorehkan prestasi membanggakan di tingkat nasional. Penghargaan Kebudayaan dari Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon, berhasil diraih sebagai bentuk apresiasi atas komitmen dan kontribusi Bengkulu dalam upaya pemajuan kebudayaan daerah. Penghargaan bergengsi ini menempatkan Bengkulu sebagai salah satu dari tujuh provinsi di Indonesia yang dinilai berhasil menjaga, melestarikan, dan mengembangkan kebudayaan lokal secara konsisten.
Namun, lebih dari sekadar sebuah capaian administratif, penghargaan ini sejatinya menjadi bukti nyata bahwa Gubernur Helmi Hasan benar-benar menjiwai karakter masyarakat Bengkulu yang religius dan berbudaya. Dalam pandangan Helmi, kebudayaan bukan hanya tentang seni, tradisi, atau simbol warisan leluhur, melainkan tentang nilai-nilai luhur yang berakar dari keimanan dan ketakwaan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Kepemimpinan Helmi Hasan menunjukkan bahwa kemajuan kebudayaan tidak mungkin dipisahkan dari nilai moral dan spiritual. Di Bengkulu, program pemajuan budaya selalu berjalan beriringan dengan upaya memperkuat keagamaan, solidaritas sosial, dan penghormatan terhadap sesama. Helmi meyakini bahwa agama dan budaya adalah dua kekuatan yang saling melengkapi — agama menuntun arah, sementara budaya menghidupkan nilai itu dalam kehidupan sehari-hari masyarakat.
Bengkulu, di bawah kepemimpinan Helmi Hasan, telah menunjukkan wajah pembangunan yang berakar pada identitasnya. Dari pelestarian tradisi dan kesenian daerah hingga pemberdayaan pelaku budaya, semua diarahkan untuk memperkuat jati diri masyarakat yang beriman, santun, dan beradab.
Penghargaan Kebudayaan dari Kementerian Kebudayaan RI ini menjadi penegas bahwa arah pembangunan Bengkulu tidak hanya mengejar kemajuan fisik dan ekonomi, tetapi juga kemajuan batin dan peradaban. Helmi Hasan memahami, pembangunan tanpa ruh budaya akan gersang, dan budaya tanpa nilai religius akan kehilangan makna.
Dengan penghargaan ini, Bengkulu tidak hanya mendapat pengakuan nasional, tetapi juga memperlihatkan kepada Indonesia bahwa kemajuan sejati lahir dari keseimbangan antara spiritualitas dan budaya.
Helmi Hasan telah membuktikan, menjadi pemimpin tidak cukup dengan membangun jalan dan gedung, tetapi harus pula membangun jiwa masyarakatnya.
Dan jiwa itulah yang kini menghidupkan Bengkulu — negeri yang berbudaya, berakhlak, dan bertakwa.
