Sticky

FALSE

Page Nav

HIDE

GRID

GRID_STYLE

Hover

TRUE

Hover Effects

TRUE

Berita Terkini

latest

Koalisi Memakmurkan Masjid

Ilustrasi Masjid Agung At Taqwa Bengkulu


Ketua DPW PAN Provinsi Bengkulu H Helmi Hasan dan Ketua DPD Golkar Provinsi Bengkulu H Rohidin Mersyah duduk dalam satu forum dalam ramah tamah yang digelar partai politik yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) di Jakarta, belum lama ini.

KIB merupakan koalisi yang dibangun Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Golongan Karya (Golkar). Ketiga ketua umum masing-masing partai telah meneken nota kesepahaman terkait dibentuknya KIB di Hutan Kota Plataran, Sabtu (4/6/2022).

Koalisi ini memberikan pesan sejuk kepada rakyat sebagai sebuah upaya untuk mengakhiri politik identitas dan polarisasi yang begitu tajam di masyarakat sebab persaingan politik yang tercermin dalam istilah "cebong versus kampret" menjelang dan seusai dua kali pemilu yang baru berlalu.

Meski koalisi hal yang lazim, namun KIB ini merupakan preseden baru dalam sejarah kepemiluan Indonesia karena terbentuk cukup jauh sebelum pendaftaran pasangan capres dan cawapres. Koalisi ini disinyalir muncul untuk menghadapi aturan presidential threshold.

Terlepas dari dugaan, pendapat, prasangka, opini dan berbagai pandangan terhadap KIB, namun yang pasti, bila ingin berhasil, KIB harus secara jelas dan tegas dalam memperjuangkan apa yang benar-benar dibutuhkan oleh rakyat namun belum terwujud saat ini.

Saat ini berbagai masalah tengah menerpa bangsa ini. Kemiskinan, pengangguran, kesenjangan sosial, kriminalitas, pendidikan yang rendah, prilaku konsumtif, kenakalan remaja, kejahatan seksual, kesenjangan hukum, konflik antar kelompok dan sederet masalah lainnya.

Sejak Indonesia merdeka hingga saat ini berbagai solusi telah banyak diajukan partai politik seperti perbaikan di bidang pendidikan, bidang kesehatan, bidang ekonomi, bidang budaya dan bidang-bidang lainnya yang semua sebenarnya telah terbukti gagal.

Cara yang terbukti berhasil yang lebih dari 1400 tahun lalu dilakukan oleh Rasulullah Muhammad shalallahu 'alaihi wasallam dan para sahabatnya radiallahu'anhum justru tak pernah disentuh oleh elit politik. Cara itu adalah memakmurkan masjid.

Dengan memakmurkan masjid, umat dapat menyempurnakan ketaatannya kepada Allah subhanahu wata'ala. Cara ini telah terbukti sukses membuat sebuah masyarakat yang penuh masalah menjadi masyarakat yang penuh berkah. Inilah ketetapan dari Allah sejak bumi ini Dia ciptakan hingga kelak Dia kiamatkan.

Silaturahmi saat salat lima waktu dalam sehari akan menghancurkan ego dalam hati setiap manusia, menutup celah keretakan sosial yang dikhawatirkan oleh elit KIB. Semangat saling berkasih sayang yang terbentuk di masjid adalah sarana terbaik untuk menghancurkan krisis kemanusiaan.

Ketika masjid dimakmurkan, jangankan satu negara, Allah bahkan berikan sepertiga dunia di bawah kaki sahabat. Dan kejayaan itu masih tersisa sampai saat ini. Bisa ditengok, bisa diraba, bisa dikaji, bisa diteliti kebenaran dan keabsahannya. 

Dengan semangat kerakyatan PAN, pengalaman matang di birokrasi yang dimiliki Partai Golkar dan kuatnya nilai religiusitas PPP, KIB dapat menjadi pelopor atas usaha memakmurkan masjid ini sebagai leitstar, bintang penunjuk jalan seluruh partai-partai dalam perhelatan pemilu 2024.

Kalau elit politik di Jakarta enggan, mungkin Ketua DPW PAN Provinsi Bengkulu H Helmi Hasan, Ketua DPD Golkar Provinsi Bengkulu H Rohidin Mersyah dan Ketua DPW Provinsi Bengkulu Erwin Octavian bisa memulainya dari Bumi Rafflesia.