Sticky

FALSE

Page Nav

HIDE

GRID

GRID_STYLE

Hover

TRUE

Hover Effects

TRUE

Berita Terkini

latest

Bersama Bergerak Atasi Stunting, TPPS Provinsi Bengkulu Gelar Konsolidasi dan Pemantapan Peran

PedomanBengkulu.com, Bengkulu - Agar penurunan stunting dapat terlaksana dengan baik, Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Provinsi Bengkulu menyelenggarakan rapat temu kerja konvergensi, Selasa (14/6) di Gedung Serba Guna Pemprov Bengkulu.

Pada momen tersebut Wakil Gubernur Bengkulu,  Dr. Rosjonsyah yang juga Ketua TPPS Provinsi Bengkulu menyampaikan dalam upaya percepatan penurunan stunting perlu akselerasi dan perubahan fundamental yang dilakukan dari hulu.

"Pertama tingkatkan dan luncurkan komitmen bersama, kedua identifikasi semua potensi dan korban stunting, ketiga identifikasi program yg ada disemua sektor, keempat koordinasi program percepatan, kelima tingkatkan dan keterpaduan program oleh TPPS," ujar Rosjonsyah.

Dikesempatan ini, Rosjonsyah kembali mengingatkan bahwa TPPS menjadi garda terdepan yang memegang peran penting dalam upaya penanggulangan stunting.

"Saya minta agar tim yang sudah di SK segera menjalankan programnya untuk menurunkan angka stunting di Bengkulu menjadi 12 persen pada tahun 2024 nanti. Saya akan mengontrol langsung program yang dijalankan di OPD masing-masing dan akan turun langsung ke lapangan," terangnya.

Dikesempatan yang sama, Sekretaris TPPS yang merupakan Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu, Rusman Efendi dalam laporannya menerangkan, dalam upaya penurunan stunting Perban no.12 tahun 2021 BKKBN sudah membentuk tim satgas percepatan penurunan stunting untuk melaksanakan fungsi konsultasi, fasilitasi, koordinasi dan penguatan penyediaan satu data stunting kepada pemerintah, pemerintah provinsi, kabupaten/kota hingga ke tingkat layanan. 

Untuk mencapai target tersebut TPPS memiliki tim pendamping keluarga dengan jumlah sebanyak 1.867 tim dimana setiap tim pendamping terdiri dari 3 orang, tim pendamping tersebar mulai dari tingkat provinsi hingga ketingkat desa.

“Tim pendamping keluarga, 1.867 tim pendamping tersebar seluruh desa, tim terdiri dari 3 orang,” jelas Rusman.[Rls]