Sticky

FALSE

Page Nav

HIDE

GRID

GRID_STYLE

Hover

TRUE

Hover Effects

TRUE

Berita Terkini

latest

Realisasi Raskin di BS Masih Menunggu SK Bupati

BENGKULU SELATAN, PB - Kasubag Ekonomi Sekretariat Daerah Kabupaten Bengkulu Selatan Yogi Putrawan mengatakan, hingga saat ini beras sejahtera (Rastra) atau yang sebelumnya biasa disebut dengan Raskin khusus untuk Kabupaten Bengkulu Selatan belum didistribusikan. Pasalnya saat ini SK Pagu atau kuota Keluarga Penerima Rastra per kecamatan masih di meja Bupati dan masih menunggu ditandatangani oleh Bupati Bengkulu Selatan Dirwan Mahmud.

“Beberapa hari yang lalu baru disampaikan ke Bupati, saat ini masih di meja Bupati. Mungkin karena kesibukan kerja Bupati makanya belum selesai. Saya kira beberapa hari ke depan akan selesai. Penerima Rastra di BS ini kan 13.609, melalui SK itu nanti dibagi ke setiap kecamatan. Setelah SK itu nanti keluar, baru kita sampaikan ke BULOG dan Biro Kesra Provinsi untuk diproses realisasinya,” ujar Yogi.

Sementara itu Sekretaris Desa Penandingan Kecamatan Air Nipis Wadimin mengatakan hingga saat ini belum ada informasi ke tingkat desa terkait kapan waktunya realisasi Raskin.

“Biasanya kalau sudah ada sinyal Raskin akan turun, pihak Kecamatan menghubungi pemerintah desa untuk segera menyetorkan sejumlah uang untuk menebus atau membayar terlebih dahulu sesuai dengan kuota desa yang didapat. Kalau sudah disetor baru bisa turun, dan untuk satu kecamatan itu harus sudah menebus atau setor seluruh desa baru bisa direalisasikan. Kalau misalkan ada desa yang sudah melunasi raskin ke kecamatan, tapi masih banyak desa yang belum setor. Mau tidak mau harus menunggu dulu sampai desa lainnya itu menebus Raskin. Nah kalau sudah ditebus semua, baru turunnya nanti serentak,” ujar Wadimin.

Persoalan lainnya, lanjut Wadimin, semestinya masyarakat penerima raskin menyetor atau membayar terlebih dahulu sebelum Raskin diterimanya. Namun kenyataannya tidak sedikit masyarakat yang belum menyetor, akibatnya terpaksa untuk menebus Raskin itu menggunakan dana pribadi Kades dan/atau perangkat desa.

Senada dengan Sekdes Penandingan kecamatan Air Nipis, Kepala Desa Babatan Ulu Kecamatan Seginim Suryanto juga mengatakan bahwa dirinya terkadang dibikin repot dengan keharusan melunasi Raskin terlebih dahulu sebelum direalisasikan.

“Biasanya Raskin itu turun tiga bulan sekali, tapi sampai sekarang ini belum ada informasi kapan turunnya. Kalau saya pribadi sebeanrnya setuju saja raskin ini dihapuskan. Karena banyak repotnya, mau menebus Raskin kadang pakai uang pribadi saya dan perangkat desa, sedangkan penerima raskin terkdanga malas menyetor terlbih dahulu, meskipun juga ada yang mau. Di desa kami ini kalau tahun lalu ada 79 KK penerima Raskin, ini juga terkdangan masyarakat lain ada yang cemburu. Padahal kuotanya memang hanya demikian. Sebenarnya pula, Raskin yang diterima itu kebanyakan juga dijual oleh masyarakat, bukan untuk dimakan. Kan kalau di desa kami ini rerata masyarakat bertanam padi di sawah,” ujar suryanto saat ditemui pedomanbengkulu.com di rumahnya, Kamis (27/4/17). (Apd)