Sticky

FALSE

Page Nav

HIDE

GRID

GRID_STYLE

Hover

TRUE

Hover Effects

TRUE

Berita Terkini

latest

Pesona si Kura-Kura di Bumi Rafflesia

Seiring kaki melangkah, sehalus napas berhembus, sejauh mata memandang terlihat kota mungil nan indah menyapa. Di pesisir Pulau Sumatera yang berhadapan langsung dengan Samudera Indonesia, dipagari Bukit Barisan, didekap jajaran Pantai yang menjanjikan kedamaian.

Ya, kota ini dinamakan Kota Bengkulu. Kota yang belum begitu terjamah oleh masyarakat secara meluas. Padahal kota ini memiliki aset-aset daerah yang istimewa. Objek wisata kota bersimbol Bunga Raflesia ini begitu beragam. Dari Monumen bersejarah, Museum, Pemakaman Inggris, rumah peninggalan Ibu Fatmawati dan rumah pengasingan Bung Karno.

Tidak hanya itu, wisata alam lain seperti Pantai Panjang berhias pohon cemara berkalung pasir putih suci, Danau Dendam Tak sudah yang selalu menyunggingkan senyuman manis, Pantai Jakat yang mampu menghipnotis setiap pengunjungnya, Pulau Tikus yang terkenal akan penyu hijau bertelur bahkan bungkusan ikan pais tidak bisa dibuang dalam ingatan begitu saja.

Namun, dari sekian banyak kebudayaan yang sakral salah satu destinasi wisata yang tak mungkin dilewatkan bagi wisatawan adalah sebuah bangunan megah nan mempesona yang menyimpan sejuta kenangan bagi masyarakat Bengkulu khususnya.

Bangunan yang berdiri kokoh di atas hamparan bukit hijau yang didirikan pada rentang tahun 1713-1719 berbentuk bagai kura-kura apabila disaksikan dari sisi atas berukuran panjang 240,5 meter dan lebar 170,5 meter atau sekitar 44.100 meter persegi. Detail-detail bangunan yang European Tasted menanamkan kesan keberadaan bangsa yang besar nan jaya pada waktu itu. Lokasi ini terletak di jantung kota, tepatnya daerah Kampung.

Ya, mereka mengenal tempat ini sebagai Benteng Fort Marlborough. Mengapa dinamakan demikian? Karena sebagai kenangan kepada seorang komandan militer Inggris bernama John Churchill yang terkenal sebagai “The First Duke of Marlborough”.

Sebelum memasuki kawasan benteng, dari sisi barat daya kita akan dipertemukan dengan jembatan dan pintu masuk serta parit yang membentang memisahkan bangunan utama dari bangunan depan. Selain itu, apabila sudah memasuki kawasan ini kita tidak hanya sekedar menyaksikan benteng saja, melainkan akan menyaksikan lokasi terkenal dengan wisata kuliner lainnya seperti Tugu Pers Bengkulu, Tugu Thomas Parr, Rumah Gubernur Inggris Thomas Stamford Raffles dan peninggalan lainnya yang menjadi bukti keberadaan bangsa Inggris yang pernah menjajah Kota Bengkulu.

Dari sini dapat juga menyaksikan laut biru yang selalu mencurahkan ketentraman disetiap desiran ombaknya dan menjanjikan pelukan mesra kepada pengunjungnya beserta perahu yang berlayar di atasnya. Masyarakat Bengkulu menyebutnya Pantai Tapak Paderi.

Kemudian tergerai rapi para pedagang yang dengan semangat menjejerkan dagangannya. Kepulan asap jagung bakar yang mengundang selera dan suguhan jenis makanan lainnya yang juga turut menarik sudut mata untuk melihat bahkan membelinya serta menambah kenikmatan tersendiri bagi mereka yang menghabiskan waktu di sana.

Pembaca, tidak salah apabila kita menjadikan tempat ini sebagai tempat berwisata, tempat menghabiskan waktu libur bersama keluarga ataupun sahabat. Di sini kita akan menemukan sebuah pemandangan yang indah, mempesona dan menakjubkan.

Menentramkan jiwa, mencairkan isi hati dan mengkristalkan mimpi-mimpi serta menghilangkan segala kepenatan. Semoga dapat menggali rasa tertarik dalam jiwa pembaca untuk berkunjung, mengenali dan membedah setiap objek wisata Bengkulu lainnya. Jadikan nama kota mungil ini tertera di atas awan sehingga selalu dapat dipandang oleh kasatmata, tidak hanya untuk masyarakat lokal melainkan untuk seluruh masyarakat di muka bumi ini. [Aftha Sherty Marditha/Komunitas Ayo Menulis Bengkulu]