Sticky

FALSE

Page Nav

HIDE

GRID

GRID_STYLE

Hover

TRUE

Hover Effects

TRUE

Berita Terkini

latest

Ayiak Nelengau, Kuliner Kebanggaan Orang Manna

Tak keren rasanya bila kita sebagai warga Manna, belum pernah menyantap dan merasakan salah satu spot kuliner tradisonal yang ada di Bengkulu Selatan ini yaitu "Ayiak Nelengau".

Ayiak Nelengau ini terletak di tebing Kayu Arau Padang Gilang sebelum jembatan Desa Muara Pulutan Seginim atau lebih kurang sepuluh menit dari jalan lintas Kayu Kunyit mengarah ke Kecamatan Seginim. Di sana kita akan menemukan lebih kurang dua puluhan pondok yang berbaris yang menawarkan kuliner yang telah ada sejak puluhan tahun yang lalu.

Di pondok Ayiak Nelengau ini, kita akan di sajikan nasi yang di bungkus dengan daun pisang dengan menu gulai ikan sungai Manna, yang sebagiannya memang hanya bisa di temukan di sungai atau rawa-rawa yang ada di Kabupaten Bengkulu Selatan, seperti ikan pelus, ikan nggaring, ikan ghuan (ikan gabus), ikan mungkus, ikan belanak, ikan palau, ikan keli (ikan lele), ikan nila, ikan mas dan ikan-ikan lainnya.

Ikan-ikan tersebut ada yang langsung digulai dan ada juga yang diasap (dalam bahasa Manna di tapau) terlebih dahulu, lalu kemudian di gulai dengan santan (air pati kelapa), cabe dan bumbu-bumbu serta di tambah dengan cung kedirau (tomat stroberi), daun bawang serta tebu telur. Cara memasaknya pun masih tradisional yaitu dengan menggunakan kayu bakar sehingga cita rasa gulai ini pun menjadi sangat khas. Ditambah lagi lalapan seperti jengkol muda, petai, kabau, timun serta rebusan pucuk ubi menjadikan nafsu makan kita semakin bertambah.

Selain gulainya yang enak, di sini kita juga dapat merasakan sensasi alam yang masih begitu alami. Pondoknya yang terbuat dari kayu dan bambu dengan atap daun rumbia dan ditambah dengan pemandangan sungai Nelengau (warga Manna menyebutnya Ayiak Nelengau) yang mengalir di bawahnya serta di seberang jalan terdapat bukit atau tebing yang di tumbuhi pepohonan hijau dengan angin yang sejuk membuat kita nyaman untuk bersantai dan menikmati makanan yang disajikan penjual.

Setiap hari, pondok Ayiak Nelengau ini tidak pernah sepi, selalu ramai didatangi pengunjung untuk makan siang. Seperti salah satu pondok yang pemiliknya bernama Dera. Pondok ini buka setiap harinya dari pukul sepuluh pagi sampai pukul empat sore. Yang berkunjungpun beragam usia, berbagai profesi dan daerah. Dari anak muda, dewasa sampai orang tua. Profesinyapun dari mahasiswa, swasta, kontraktor, anggota Dewan, petani, pedagang, PNS, pejabat bahkan Bupati dan ibu Bupati pun pernah makan di sini.

Yang berkunjungpun dari berbagai daerah, bahkan banyak pengunjung yang sengaja datang dari luar Kabupaten seperti dari Kaur, Seluma, Pagar Alam untuk menikmati makan di sini. Mereka beranggapan wajib rasanya bila berkunjung ke Manna untuk makan di Ayiak Nelengau.

Begitupun warga Manna yang berada di rantau, tidak sedikit dari mereka yang merindukan kuliner ini sehingga selalu ada dorongan untuk pulang ke tanah kelahirannya. Untuk makan di sini, pengunjung cukup mengeluarkan lebih kurang dua puluh ribu rupiah sudah bisa menikmati sajian khas di pondok Ayiak Nelengau.

Wisata kuliner Ayiak Nelengau ini sangat rekomendasi untuk kita dan keluarga, teman ataupun relasi kerja. Kita akan di sambut ramah oleh penjual nasi dan dihidangi nasi bungkus dengan gulai ikan yang lezat. Kita patut berbangga mempunyai kuliner khas seperti ini, yang tidak bisa kita temukan kelezatannya di tempat lain. Kita bangga jadi Jemau Manna. [Y Yuliandari/Komunitas Ayo Menulis Bengkulu]