Sticky

FALSE

Page Nav

HIDE

GRID

GRID_STYLE

Hover

TRUE

Hover Effects

TRUE

Berita Terkini

latest

Kenaikan Harga-harga di Bengkulu Tergolong Tinggi

ilustrasi-inflasiBENGKULU, PB - Pada bulan Oktober 2016, Kota Bengkulu mengalami inflasi sebesar 0,53 persen. Berdasarkan pemantauan Badan Pusat Statistik di 82 kota di Indonesia, 48 kota IHK mengalami inflasi dan 34 kota mengalami deflasi.

"Kota Bengkulu menempati urutan ke-11. Inflasi tertinggi terjadi di Sibolga sebesar 1,32 persen dan inflasi terendah di Manado dan Depok sebesar 0,01 persen. Sedangkan kota yang mengalami deflasi tertinggi adalah Sorong sebesar (-1,10) persen dan deflasi terendah di Banda Aceh dan Merauke sebesar (-0,02) persen," jelas Kepala BPS Provinsi Bengkulu Ade Gultom, Selasa (1/11/2016).

Dia menerangkan inflasi Kota Bengkulu ini pada 5 kelompok pengeluaran. Dimana, kelompok bahan makanan mengalami inflasi tertinggi sebesar 1,12 persen, selanjutnya diikuti kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan 0,72 persen.

Lalu, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,41 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,23 persen, dan terakhir kelompok kesehatan sebesar 0,17 persen.

"Sedangkan 2 kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi adalah kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar (-0,01) persen dan kelompok sandang (-0,21) persen," kata dia.

Dengan inflasi 0,53 persen pada bulan Oktober 2016 ini, maka inflasi tahun kalender (Januari 2016-Oktober 2016 ) tercatat sebesar 4,79 persen, dan inflasi tahunan (year on year) 5,72 persen.

Diketahui, inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya ketidaklancaran distribusi barang. [GP]