Sticky

FALSE

Page Nav

HIDE

GRID

GRID_STYLE

Hover

TRUE

Hover Effects

TRUE

Berita Terkini

latest

Ini 10 Kota dengan Biaya Hidup Termurah dan Termahal di Indonesia





[caption id="attachment_37062" align="alignleft" width="324"]presentation Top 10 Biaya Hidup Termurah Hasil Survei BPS[/caption]

HASIL Survei Biaya Hidup (SBH) Badan Pusat Statistik (BPS) menempatkan Banyuwangi sebagai kabupaten/kota dengan biaya hidup terendah di Indonesia. Untuk hidup sebulan di kabupaten yang terletak di Jawa Timur ini, satu keluarga dengan jumlah 4 orang hanya membutuhkan biaya Rp 3,03 juta. Kudus berada di peringkat dua dengan biaya hidup Rp 3,08 juta per bulan.

SBH merupakan kegiatan rutin yang diadakan oleh BPS setiap lima tahun sekali di 82 kota. SBH terakhir diadakan pada 2012 mencakup 136.080 rumah tangga. Rumah tangga ini dipantau besarnya nilai pengeluaran konsumsi baik jenis barang maupun jasa selama setahun penuh. Secara nasional rata-rata biaya hidup di Indonesia adalah Rp 5,5 juta per bulan.


Dibandingkan dengan hasil SBH 2007, terjadi penurunan persentase biaya hidup pada kelompok bahan makanan dari 19,57 persen menjadi 18,85 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau dari 16,55 persen menjadi 16,19 persen, serta kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar dari 25,41 persen menjadi 25,37 persen.


Kota Meulaboh merupakan kota dengan proporsi biaya hidup makanan tertinggi, sedangkan Jakarta merupakan kota dengan proporsi biaya hidup makanan terendah.








[caption id="attachment_37061" align="alignleft" width="324"]presentatio Top 10 Biaya Hidup Tertinggi Hasil Survei BPS[/caption]

Survei Biaya Hidup (SBH) oleh Badan Pusat Statistik (BPS) menempatkan kota Jakarta sebagai salah satu provinsi dengan biaya hidup paling mahal di Indonesia. Untuk hidup di kota ini biaya yang dibutuhkan mencapai Rp 7,5 juta. Jumlah tersebut merupakan akumulasi sebulan dengan rata-rata anggota rumah tangga sebanyak 4 orang. Secara nasional rata-rata biaya hidup di Indonesia adalah Rp 5,5 juta per bulan.


SBH merupakan kegiatan rutin yang diadakan oleh BPS setiap lima tahun sekali. SBH terakhir diadakan pada 2012 mencakup 136.080 rumah tangga di Indonesia yang dipantau besarnya nilai pengeluaran konsumsi baik jenis barang maupun jasa selama setahun penuh.


Dibandingkan dengan hasil SBH 2007, terjadi penurunan persentase biaya hidup pada kelompok bahan makanan dari 19,57 persen menjadi 18,85 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau dari 16,55 persen menjadi 16,19 persen, serta kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar dari 25,41 persen menjadi 25,37 persen.


Kota Meulaboh merupakan kota dengan proporsi biaya hidup makanan tertinggi, sedangkan Jakarta merupakan kota dengan proporsi biaya hidup makanan terendah. (Yn/Katadata)