Sticky

FALSE

Page Nav

HIDE

GRID

GRID_STYLE

Hover

TRUE

Hover Effects

TRUE

Berita Terkini

latest

Ridwan Singgung Agusrin, Sultan Bela Saudara

pedomanbengkuluBENGKULU, PB - Tensi segmen kelima debat publik pasangan Calon Gubernur (Cagub) dan Wakil Gubernur (Cawagub) Bengkulu yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Provinsi Bengkulu semakin meninggi, Senin (30/11/2015).

(Baca juga: Debat Tensi Tinggi)

Pada segmen saling tanya jawab ini, Cagub Ridwan Mukti mempertanyakan tentang sejumlah proyek era Gubernur Agusrin Bachtiar Najamuddin yang terkesan mubazir. Ridwan mencontohkan proyek jembatan antara Pantai Panjang dan Pulau Baai yang jembatannya hilang, terowongan View Tower yang menjadi tempat tumpukan sampah dan Wisma Pemda Provinsi yang belum bermanfaat.

"Uang rakyat ratusan milyar dihambur-hamburkan disitu. Bagaimana tanggung jawab seorang Gubernur sementara di desa-desa saya lihat ada jembatan yang dibuat dari pohon kelapa, sarana transportasi yang juga masih berat, akses kesehatan dan pendidikan juga menderita," kata Ridwan.

Menjawab ini, Cagub Sultan menyatakan justru ide-ide yang mereka miliki jauh lebih maju ketimbang Cagub Ridwan Mukti. Ia menjelaskan, seharusnya proyek-proyek tersebut tidak akan mubazir bilamana kepemimpinan Agusrin Bachtiar Najamuddin tidak diamputasi.

"Harusnya Agusrin menjabat dua kali. Tapi periode kedua diamputasi. Buat saya dizolomi. Karena tidak ada satu rupiah pun yang kakak saya makan. Intinya ditangan kami semua proyek di tangan kami akan selesai. Ide kami jauh lebih maju dari pada teman-teman Musi Rawas," sindir Sultan.

"Coba saja tanyakan kepada petani, tidak akan mereka bilang diabaikan. Makanya dalam kesempatan ini kami yakinkan, semua proyek tersebut akan tuntas," sambung Sultan.

Sementara Cawagub Rohidin menyinggung soal kegagalan proyek jarak sebagai energi alternatif pada era Gubernur Agusrin. Ia sampaikan, ia pernah meminta dokumen kelayakan proyek tersebut dipersiapkan terlebih dahulu sebelum direalisasikan.

"Sehingga saya simpulkan proyek ini dipaksakan. Ada Rp 600 miliar yang mubazir pada era Gubernur Agusrin. Itu pada periode pertama bukan kedua," tukasnya.

Menjawab ini, Cagub Sultan menyatakan, proyek jarak tersebut adalah proyek nasional. Ia bilang, mantan Bupati Kepahiang Bando Amin bisa menjadi saksi atas masalah ini.

"Jarak itu Presiden SBY yang instruksikan agar menjadi energi alternatif. Provinsi ini kan kepanjangan tangan pemerintah pusat. Jujur saja idenya terlalu cepat maju. Tapi itu bukan kemauan kita. Seluruh Indonesia tahu itu. Berlanjut atau tidaknya bukan hanya di Bengkulu," terang Sultan.

Sementara untuk Mess Pemda Provinsi, Sultan melanjutkan, pihaknya justru berbangga dengan bangunan tersebut. Ia menyatakan pada pelaksanaan Hari Pers Nasional (HPN) tahun 2014, gedung ini terpakai.

"Kenapa Mess Pemda dipakai? Karena itu tempat yang terbaik. Kami bisa buat rakyat bangga. Tapi bang Ridwan jujur saja. Musi Rawas tidak bisa keluar dari kekurangan. Bagaimana mau memimpin berjuta-juta rakyat Bengkulu," pungkas Sultan.

Debat pamungkas ini disiarkan secara live oleh RBTV. Debat di selenggarakan di Grage Hotel Bengkulu. [Muammar Syarif]