Sticky

FALSE

Page Nav

HIDE

GRID

GRID_STYLE

Hover

TRUE

Hover Effects

TRUE

Berita Terkini

latest

Meneladani Abu Bakar sebagai Pejabat Publik

 

[caption id="attachment_9146" align="alignleft" width="300"](Mesjid At-Taqwa Kota Bengkulu, Istimewa) (Mesjid At-Taqwa Kota Bengkulu, Istimewa)[/caption]

BENGKULU, PB - Para pejabat publik masa kini mengalami krisis keteladan. Jarang ditemui pejabat publik yang merelakan tenaga, waktu, harta atau hidupnya untuk menegakkan perintah Allah dengan berbuat baik terhadap sesama.

Mengangkat tema meneladani kepimpinan sahabat Rasulullah, Abu Bakar ash-Shiddiq, para pejabat publik diminta untuk memiliki integritas, bersikap jujur dalam perbuatan dan menjauhi harta yang haram.

"Demi menjaga integritasnya sebagai penganut kebenaran dan besarnya kecintaan Abu Bakar terhadap Rasulullah, dia rela membuat nyawanya terancam, meninggalkan harta, meninggalkan keluarga, anak dan istri yang ia cintai," kata Ustadz Zulaidi saat memberikan khutbah di Masjid Akbar Attaqwa, Jum'at (27/11/2015).

Abu Bakar, lanjutnya, juga merupakan seorang laki-laki yang berhati lembut dan senantiasa bersikap jujur dalam perbuatan. Kejujuran batinnya dalam meyakini perintah-perintah Allah yang tertulis di dalam Alqur'an membuat dirinya senantiasa tak kuasa menahan tangis ketika membacakan tanda-tanda kekuasaan dan kebesaran Allah.

"Orang kafir pernah mengeluh agar Abu Bakar tidak membaca Alqur'an di depan umum, tapi di dalam rumah saja. Karena mereka khawatir keluarga mereka akan terpengaruh dengan kejujuran dan kehalusan budi Abu Bakar yang mendengung saat dirinya memcbacakan ayat suci Alqur'an," ungkapnya.

Disamping itu, Abu Bakar juga sangat terkenal dengan kebenciannya terhadap harta yang haram. Disebutkan, Abu Bakar pernah memasukkan tangganya ke dalam mulut untuk membuang semua makanan yang berasal dari uang haram.

"Abu Bakar orang yang hidup sederhana. Ia tidak pernah berharap kegelimangan dunia. Sebelum ia mati, ia hanya ingin memperbanyak shalat, puasa dan sedekah serta dalam kecintaanya terhadap Allah dan Rasulullah," tutupnya. [Revolusionanda]