PedomanBengkulu.com, Jakarta — Upaya pemerintah dalam mempercepat penurunan angka stunting kembali mendapat apresiasi. Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN, Dr. Wihaji, S.Ag., M.Pd., menerima detikcom Awards 2025 untuk kategori “Tokoh Pencegahan Stunting Berdampak” pada acara yang digelar di The Westin Jakarta, Selasa (25/11/2025).
Penghargaan tersebut diberikan sebagai pengakuan atas kontribusi Wihaji dalam mendorong gerakan pencegahan stunting berbasis masyarakat, salah satunya melalui program GENTING (Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting). Program yang diluncurkan pada akhir 2024 itu menitikberatkan pada keterlibatan publik melalui pola gotong royong untuk mendampingi keluarga berisiko stunting.
Dalam sambutannya, Wihaji menekankan bahwa keberhasilan berbagai program tidak terlepas dari kerja para penyuluh dan tenaga pendamping di lapangan. Ia menyebut kontribusi 20 ribu Penyuluh dan Petugas Lapangan Keluarga Berencana serta hampir 600 ribu anggota Tim Pendamping Keluarga sebagai “pahlawan” dalam upaya pencegahan stunting.
“Kerja mereka menjangkau hingga daerah-daerah terpencil. Mereka menjaga agar intervensi pemerintah benar-benar dirasakan keluarga,” kata Wihaji.
Hingga 1 Oktober 2025, program GENTING telah memfasilitasi pendampingan kepada lebih dari 1,4 juta penerima dari target awal 1 juta Keluarga Berisiko Stunting. Dukungan yang diberikan mencakup edukasi pengasuhan, peningkatan gizi, penyediaan akses air bersih dan jamban sehat, hingga bantuan rumah layak huni. Dampaknya mulai terlihat di wilayah dengan angka stunting tinggi dan akses layanan publik terbatas.
Pelaksanaan program tersebut dinilai turut mendorong penurunan prevalensi stunting nasional. Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), angka stunting turun dari 21,5 persen pada 2023 menjadi 19,8 persen pada 2024. Pemerintah menargetkan penurunan hingga 18,8 persen pada 2025.
“Kami berharap tren positif ini terus berlanjut. Target penurunan stunting harus bisa kita capai,” ujar Wihaji.
Pemimpin Redaksi detikcom, Alfito Deannova, turut memberikan apresiasi kepada para penerima penghargaan. Ia menyebut kerja para tokoh publik yang berkontribusi dalam isu sosial sebagai bagian dari upaya kolektif menerangi Indonesia. “Karya-karya mereka adalah bukti bahwa Nusantara tidak pernah kehabisan cahaya,” ujarnya.[Rls]
