PedomanBengkulu.com, Seluma - kasus dugaan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dan dugaan penipuan dengan modus pemberangkatan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke Jepang resmi ditingkatkan.
Hal ini dilakukan setelah beberapa warga melapor ke Polres Seluma, Tim Khusus (Timsus) Polda Bengkulu dari Subdit IV Renakta turun langsung ke Kabupaten Seluma untuk melakukan pendalaman.
Bahkan tak hanya itu ada juga beberapa korban yang telah berangkat diduga terlantar di Jepang sana.
Informasi, kasus ini mencuat setelah wafatnya Adelia Maysa (23) warga Desa Kampai, Kecamatan Talo Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu. Almarhumah berangkat ke Jepang melalui sebuah Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Bahasa Jepang yang berlokasi di Garut, Jawa Barat.
Informasi yang diterima Polres Seluma, korban dan keluarga korban diminta menyetorkan sejumlah uang sebagai biaya administrasi dan pelatihan.
Namun, sebagian besar calon pekerja migran tak kunjung diberangkatkan sementara yang sudah berangkat tidak memperoleh fasilitas, pekerjaan.
Kasubdit IV Renakta Polda Bengkulu, AKBP Julius Hadi Harjanto membenarkan, bahwa pihaknya turun backup penanganan yang dilakukan Polres Seluma karena kasus ini diduga kuat melibatkan jaringan perekrutan ilegal.
Menurutnya, unsur TPPO dalam perkara ini sangat mungkin terpenuhi bila terbukti ada upaya merekrut, mengangkut, atau memberangkatkan calon tenaga kerja dengan tujuan eksploitasi dan keuntungan pribadi.
"Iya, terkait TPPO kita tegak lurus karena korbannya sudah beberapa orang. Saat ini kita melakukan pemeriksaan sekitar 5 hingga 6 orang saksi-saksi. Saksi korban dan saksinyang mengetahui masalah TPPO nya. Hingga kini tim masih memintai keterangan saksi," terang Julius, Selasa 18 November 2025.
Dirinya juga menambahkan bahwa, penyidik akan segera mengumpulkan keterangan tambahan, termasuk dari pihak LPK, agen perekrut, serta saksi-saksi lainnya.
Saat ini sudah lima warga yang melaporkan dugaan ini dan saat ini para saksi satu per satu dipanggil untuk dimintai keterangan oleh tim dari Subdit IV Renakta Polda Bengkulu. (Rrt)
