Kabar penetapan Jalan Tol Lubuk Linggau–Curup–Bengkulu sebagai bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) bukan sekadar berita pembangunan biasa. Ia adalah tanda bahwa keberkahan demi keberkahan terus menghampiri Tanah Bengkulu di bawah kepemimpinan yang menempatkan iman dan ikhtiar sebagai landasan utama setiap langkah.
Gubernur Bengkulu Helmi Hasan menyambut kabar ini dengan ucapan syukur yang sederhana namun bermakna dalam: “Alhamdulillah, ikhtiar dan doa kita semua akhirnya membuahkan hasil.”
Ungkapan itu mencerminkan pandangan bahwa pembangunan sejati bukan hanya hasil kerja keras teknokratis, melainkan juga buah dari kesungguhan spiritual dan kebersamaan rakyat.
Masuknya tol Bengkulu ke dalam daftar PSN bukanlah proses singkat. Jalan panjang perjuangan administrasi, studi kelayakan, hingga pembahasan lintas kementerian telah dilalui. Namun, di balik semua itu, ada satu hal yang konsisten: doa dan keyakinan bahwa Allah menolong hamba-hamba-Nya yang bersungguh-sungguh.
Kepemimpinan yang religius bukan berarti menutup diri dari rasionalitas pembangunan. Justru sebaliknya, ia menuntun arah pembangunan agar berpijak pada nilai-nilai kebaikan, kejujuran, dan kebermanfaatan. Ketika niat membangun daerah didasari keikhlasan, maka setiap kebijakan bukan hanya menghasilkan infrastruktur, tetapi juga menumbuhkan rasa syukur dan persaudaraan di tengah masyarakat.
Pembangunan jalan tol ini diharapkan menjadi urat nadi baru ekonomi Bengkulu, membuka akses perdagangan, mempercepat mobilitas, dan mendekatkan provinsi ini dengan pusat-pusat pertumbuhan di Sumatera. Namun lebih dari itu, ia menjadi simbol terwujudnya mimpi panjang rakyat Bengkulu, bahwa dengan niat baik dan doa bersama, keterpencilan bukanlah takdir yang kekal.
Kini, tantangan berikutnya adalah memastikan pelaksanaan proyek ini berjalan transparan, tepat waktu, dan memberi manfaat langsung bagi rakyat. Keberkahan harus dijaga dengan amanah dan kejujuran. Sebab, keberkahan sejati tidak datang sekali, tetapi tumbuh dalam pemerintahan yang terus memelihara integritas.
Bengkulu patut bersyukur. Di tengah gejolak ekonomi dan politik nasional, provinsi ini justru mencatat capaian yang meneguhkan keyakinan bahwa “doa yang tulus dan kerja yang ikhlas tidak akan sia-sia.”
Semoga keberkahan ini menjadi awal bagi kemajuan Bengkulu yang lebih inklusif, religius, dan bermartabat.
