PedomanBengkulu.com - Pengerukan alur Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu telah dimulai sejak 29 Mei 2025 oleh PT Pengerukan Indonesia (Rukindo). Proses ini mengalami beberapa kendala akibat gelombang tinggi dan angin kencang, yang menyebabkan perubahan metode pengerukan. Saat ini, kapal keruk telah memasuki alur yang diperbaiki, namun masih terkendala penyambungan pipa.
Sementara itu, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka telah meninjau langsung kondisi pelabuhan dalam kunjungan kerjanya pada 27 Mei 2025. Kunjungan ini bertujuan untuk mempercepat penanganan pendangkalan yang menghambat distribusi logistik dan ekonomi daerah. Pemerintah daerah dan DPD RI mendesak agar pengerukan segera diselesaikan.
PT Pelindo juga telah menerima penugasan dari Kementerian Perhubungan untuk melakukan normalisasi alur pelayaran. Dua kapal keruk besar, CSD Costa Fortuna 3 dan AHT Costa Fortuna 5, telah tiba dan siap beroperasi. Pengerukan ini bertujuan untuk memastikan kapal-kapal dapat bersandar dengan aman dan lancar.
Selain itu, KMP Pullo Tello dijadwalkan kembali beroperasi pada 6 Juni 2025, setelah sebelumnya mengalami gangguan akibat pendangkalan. Mobilitas kapal menuju Pulau Enggano akan tetap berjalan dengan bantuan kapal lansir dari Basarnas dan KSOP.
Pengerukan ini diharapkan dapat segera selesai agar aktivitas pelabuhan kembali normal dan distribusi logistik tidak terganggu. Pemerintah daerah dan pihak terkait terus berkoordinasi untuk memastikan kelancaran proyek ini.