Sticky

FALSE

Page Nav

HIDE

GRID

GRID_STYLE

Hover

TRUE

Hover Effects

TRUE

Berita Terkini

latest

Wabup Arie Buka Rakor TPPS Tingkat Kabupaten Semester 1 2023

PedomanBengkulu.com  - Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara (BU) mengadakan Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting, yang dibuka oleh Wakil Bupati (Wabup) Arie Septia Adinata, SE, MAP, di Sawah Resto (05/12/2023) kemarin.

Dalam sambutanya, Wabup menyampaikan bahwasanya pencegahan Stunting dapat di atasi secara bersama-sama. Dimana,  Program penurunan stunting ini merupakan tanggungjawab kita Bersama.

"Salah satu kegiatan guna memantau progress adalah melalui Rapat Koordinasi, tindak lanjut rapat ini pun dapat menjadi bahan monitoring dan evaluasi secara berkala nantinya". Ujar Wabup.

Adapun Beberapa agenda dalam rakor kali ini, lanjuttl Wabup,  terdiri dari Pelaporan TPPS Semester 1 tahun 2023, Sosialisasi Peraturan Bupati Nomor 19 Tahun 2023, Pemaparan Capaian Laporan Analisa Situasi dan Persiapan Penilaian Kinerja serta Pelaporan Audit Kasus Stunting (AKS) Semester 1 dan persiapan AKS 2.

Dalam Pelaporan TPPS menyebutkan bahwa target dan indicator yang dipantau dan di evaluasi adalah rincian dari target dan indicator yang tercantum dalam Peraturan Presiden  72 Tahun  2021. 

"Tujuannya adalah untuk mewujudkan sumberdaya manusia yang sehat, cerdas dan produktif serta pencapaian tujuan Pembangunan berkelanjutan dimana pada tahun 2024 target nasional adalah 14% dan untuk Kabupaten BU sebesar 11,42 %." Terangnya.

Untuk di ketahui, Rapat Koordinasi yang dilangsungkan, dihadiri oleh berbagai unsur yang terlibat dalam kegiatan penurunan Stunting Kabupaten, diantaranya OPD pengampu, Camat, Kepala Desa, Bidan, PLKB dan unsur TPK.  

Pada kesempatan tersebut, turut pula  dipaparkan terkait dengan apa saja yang dilakukan dalam pelaksanaan AKS. Salah satunya adalah melakukan identifikasi dan kunjungan  lapangan pengukuran dan pemeriksanaan ulang yang dilakukan oleh para tim Teknis dan Tim Pakar, kemudian hasil audit kasus stunting harus menghasilkan rekomendasi oleh tim pakar untuk rencana tindak lanjut.

 Ketua IPKB salam kegiatan menyampaikan, bahwasanya kasus stunting,  paling banyak penyumbangnya dari pernikahan dini. Sebagai IPKB, pihaknya terus melakukan sosialisasi dan edukasi terkait bahayanya pernikahan dini, namun masih banyak yang terjadi, mungkin salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah boleh menikah tapi disarankan untuk menunda kehamilan hingga si ibu cukup umur dan siap secara mental.

Dilain pihak, TP PKK  BU, mengatakan, bahwasanya TP PKK Kabupaten BU sudah banyak melakukan kegiatan-kegiatan sosialisasi melalui ibu-ibu PKK Desa tentang pencegahan penikahan dini dan juga  mengedukasi tentang pola asuh anak juga peningkatan ekonomi keluarga, melalui kegiatan-kegiatan di masing-masing POKJA yang mencerminkan 10 program pokok PKK.

Ketua IBI juga menyampaikan bahwanya jika berbicara tentang kader, bidan dan tenaga kesehatan lainnya sudah sangat aktif dan terus melakukan edukasi baik secara teori maupun edukasi secara nyata melalui posyandu, pendampingan, dan melalui pusat Kesehatan yang ada di desa, mungkin sebagai saran karena remaja ini memang harus dialihkan perhatiannya pada kegiatan yang positif, salah satunya yaitu mengaktifkan kembali RISMA atau Kelompok Remaja Islam Masjid dan juga mengaktifkan kembali Posyandu Remaja supaya sebagai aparat yang ada di desa bisa lebih banyak berinteraksi dengan remaja dan memberikan materi-materi dan edukasi tentang ketahanan remaja. (Rls)