Sticky

FALSE

Page Nav

HIDE

GRID

GRID_STYLE

Hover

TRUE

Hover Effects

TRUE

Berita Terkini

latest

Ka Kwarda Hamka Sabri Lantik Mabisaka dan Pinsaka BPOM

PedomanBengkulu.com, Bengkulu - Ketua Kwartir Daerah (Ka. Kwarda) Gerakan Pramuka 07 Bengkulu Hamka Sabri melantik Majelis Pembimbing Saka (Mabisaka) dan Pimpinan Satuan Karya (Pinsaka) Pramuka Badan Pengawas Obat dan Makan (BPOM) Tingkat Daerah Bengkulu masa bakti 2023-2028 di Aula Lantai 2 Lavenrice Jl. Kapuas, Padang Harapan, Kota Bengkulu, Rabu (9/8/2023).

Ka. Kwarda Gerakan Pramuka 07 Bengkulu Hamka Sabri mengharapkan Pramuka dapat lebih maju dan mampu membangkitkan semangat generasi muda akan pramuka.

"Hari ini kita kukuhkan, kita ucapkan terima kasih semoga dengan adanya pengukuhan ini, selalu memberikan warna kemajuan pramuka tujuannya adalah menanamkan nilai-nilai luhur, kepada para generasi kita," harap Hamka.

Hamka menyebutkan, saat ini minat generasi muda akan pramuka mulai menurun, padahal dalam pramuka banyak terkandung nilai-nilai luhur, selain ilmu-ilmu yang akan bermanfaat ke depannya.

"Kegiatan Pramuka belum akan dapat dilihat hasilnya karena pramuka membentuk karakter masyarakat, karakter anak-anak kita, yang 15 atau 20 tahun yang akan datang baru kelihatan, hari ini kita ajarkan 15 tahun lagi baru terlihat," jelas Hamka Sabri yang juga merupakan Sekdaprov Bengkulu.

Sementara itu Majelis Pembimbing Saka BPOM Yogi Abaso Mataram yang baru saja dilantik beserta para anggota Satuan Karya mengungkapkan, dengan pelantikan ini, ke depannya Pramuka dapat menjadi perpanjangan tangan dari BPOM, dalam rangka keamanan obat dan makanan.

"Salah satu proyek perubahan yang kami lakukan adalah melakukan mobilisasi pramuka untuk nanti membantu BPOM melakukan pengawasan pangan jajanan anak di luar pagar sekolah, selama ini belum ada Perangkat Daerah yang melakukannya," jelas Yogi.

Yogi juga menambahkan dari studi literatur yang dilakukan, kegiatan ini dapat meminimalisir kejadian infeksi saluran pencernaan, yang diakibatkan bisa oleh panganan jajanan anak sekolah yang kurang higenis, sehinga menimbulkan diare atau keracunan panganan.

"Saat ini pilot projeknya baru di Kota Bengkulu, karena dalam 2 bulan ini kami diberikan waktu, mungkin ke depannya dapat juga diaplikasi di daerah-daerah lain, yang telah memiliki Pinsaka di daerahnya masing-masing," tutup Yogi. (rls)