Sticky

FALSE

Page Nav

HIDE

GRID

GRID_STYLE

Hover

TRUE

Hover Effects

TRUE

Berita Terkini

latest

Walikota Canagkan Kelurahan Sumur Meleleh Jadi Kampung Religi Multikultural

PedomanBengkulu.com, Bengkulu – Demi mewujudkan masyarakat Kota Bengkulu yang religius, berbudaya, beradab, toleran berlandaskan iman dan taqwa. Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu hari ini, Jumat (23/6), mencanangkan Kelurahan Sumur Meleleh menjadi Kampung Religi pertama di Kota Bengkulu.

Rencana ini dibahas lebih lanjut oleh Wakil Walikota Bengkulu Dedy Wahyudi bersama beberapa pihak terkait yang berlangsung di ruang Hidayah II, kantor Walikota.

Kampung religi ini merupakan cerminan dari tatanan kehidupan sosial kemasyarakatan yang berlandaskan nilai nilai agama dan sosial serta budaya masyarakat setempat.

Hal ini juga selaras dengan program Walikota Bengkulu Helmi Hasan dan Wakil Walikota Dedy Wahyudi dalam mewujudkan Kota Bengkulu religius dan bahagia.

Program ini nantinya juga akan menjadi wahana merekatkan tali silaturahmi sekaligus upaya mensinergikan program-program agamis yang melibatkan seluruh agama di Kota Bengkulu. Untuk itu, Pemkot ingin di Kota Bengkulu ada perkampungan religi seperi di daerah lainnya.

“Jadi, Walikota Helmi sudah mencanangkan Bengkulu kota religius, dan alhamdulillah masjid-masjid kita itu sudah banyak yang buka 24 jam. Tetapi kali ini kita ingin lebih fokus lagi. Ada sebuah kampung, sebuah kawasan yang suasana religiusnya kelihatan yakni di Sumur Meleleh,” ungkap Dedy.

“Alasan dipilihnya sumur meleleh karena disana itu punya dua rumah tahfidz. Kemudian punya masjid yang bagus dan makmur, dan uniknya lagi di sini multikultural. Jadi, bukan hanya kelompok islam tapi juga ada yayasan Sint Carolus yang sudah puluhan tahun ada disana, kemudian juga ada umat Buddha, dan umat agama lainnya,” lanjut Dedy.

Maksud dari multikultural, kata Dedy, ialah sebuah perkampungan yang mencerminkan tatanan kehidupan sosial kemasyarakatan yang berlandaskan nilai nilai agama dan sosial serta budaya masyarakat setempat.

“Jadi ini religi multikultural. Religinya itu religi bagi seluruh pemeluk agama. Ada islam, ada nasrani, buddha dan lainnya. Maka nanti masing-masing silakan makmurkan masjidnya, makmurkan viharanya, makmurkan gerejanya, yang jelas suasana itu akan terlihat. Nah kalau semua kita sudah melaksanakan itu, maka insya allah suasana bahagia dan cita-cita kita itu akan tercapai,” ujar Dedy.

Untuk target launching, Pemkot menjadwalkan kampung religi multikultural launching pada bulan Juli mendatang.

“Target launching kita paling lama bulan Juli, itu paling lama. Sekarang lagi disusun dan nanti target religi itu untuk umat Islam misalkan disana tidak ada lagi orang tak bisa baca Al-quran, tak ada lagi orang tidak menutup aurat. Nah nanti yang nasrani dan agama lainnya juga punya standar tersendiri,” tuturnya.

Ketika ini nanti berhasil, Dedy berharap berbagai kelurahan lainnya juga dapat melakukan hal yang sama, sehingga Kota Bengkulu religius dan bahagia itu bener-benar terwujud di tengah masyarakat. (rls)