Sticky

FALSE

Page Nav

HIDE

GRID

GRID_STYLE

Hover

TRUE

Hover Effects

TRUE

Berita Terkini

latest

Dempo Xler: Pemuda Harus Punya Visi Besar, Garda Depan Membangun Bangsa

PedomanBengkulu.com, Bengkulu – Ketua Komisi I DPRD Provinsi Bengkulu Dempo Xler mengatakan, generasi muda itu tidak ada perbedaan dalam meningkatkan kemampuannya. Baik yang normal secara fisik, maupun disabilitas.

Hal ini disampaikannya saat mengisi onschool training, yang digelar Himpunan Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (Himabahtra) FKIP Universitas Bengkulu, di Gedung Poltekkes Universitas Bengkulu, Minggu (13/11/2022).

“Generasi muda harus mampu meningkatkan kemampuan, untuk wujudkan Indonesia emas,” terang Dempo.

Menurut Dempo, generasi muda saat ini harus memiliki visi besar untuk membangun bangsa. Terutama mahasiswa, tidak lagi boleh bersantai dalam mencari pengetahuan. Tugasnya setelah selesai, mewujudkan tri darma perguruan tinggi. Menjadi pendidikan/ pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat.

“Kalau tamat kuliah, jangan lagi berfikir mau masuk jadi honorer. Kalau lulus FKIP ya jadi guru, jangan jadi honorer itu merusak citra guru. Visinya harus besar, membangun sekolah. Karena ditempah untuk mengajar generasi masa depan,” ujarnya.

Maka menurut Dempo, pendidikan yang layak itu, harus diterima oleh semua generasi muda. Baik generasi reguler maupun disababilitas. Maka peran pemerintah, juga tidak boleh membedakan, antara reguler dan difabel. Saat ini, perhatian kepada difabel masih kurang maksimal. Tidak hanya disektor pendidikan, di sektor pekerjaan juga masih dibelum maksimal mendapatkan perlindungan.

“Secara aturan memang sudah berjalan. Namun di lapangan, masih belum maksimal. Seperti di sektor pekerjaan, UU sudah mengatur 1 persen pekerja swasta untuk disabilitas,” ungkap Dempo.

Dempo menegaskan, sebagai bentuk komitmen memperhatikan kelompok disabilitas, DPRD Provinsi akan membuat Peraturan Daerah (Perda) tentang perlindungan disabilitas. Targetnya, Perda itu bisa disahkan pada tahun 2023 mendatang.

“Kalau tahun sekarang sangat singkat. Kita mulai star awal tahun 2023, Raperda Disabilitas sudah bisa kita bahas,” tuturnya.

Sementara itu, Guru Besar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNIB, Prof Dr Arono SPd MPd dalam onschool training dengan tema pandangan lintas generasi tentang pendidikan inklusif Bengkulu mengatakan, banyak orang berfikir pendidikan itu bisa didapatkan dari pendidikan formal. Padahal, pendidikan itu juga bisa ditempuh baik formal maupun non formal.

“Pendidikan bisa ditempuh dari formal dan non formal,” ujar Arono.

Arono mengatakan, semangat pendidikan inklusi untuk anak-anak berkebutuhan khusus, harus dimulai dari semua lini. Maka semangat pendidikan inklusi bisa dimulai dari kampus. Apalagi sekarang untuk menuju kampus internasional, harus memenuhi pendidikan inklusi. Tidak hanya dari mahasiswanya, namun juga dari dosennya.

“Tujuannya tidak lain untuk memperbaiki peradaban manusia lebih baik,” tutupnya.