Sticky

FALSE

Page Nav

HIDE

GRID

GRID_STYLE

Hover

TRUE

Hover Effects

TRUE

Berita Terkini

latest

Senator Riri: Siapkan Bengkulu sebagai Raja Sawit Indonesia


PedomanBengkulu.com - Laporan terbaru Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan kelapa sawit masih menjadi komoditas tanaman perkebunan dengan produksi terbesar di Bengkulu dengan total produksi sebesar 234,83 ribu ton pada 2020. Padahal jumlah ini jauh merosot hampir 70 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 776,59 ribu ton. 

Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Hj Riri Damayanti John Latief mengutarakan, perkebunan kelapa sawit bertahun-tahun terus memberikan kontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi Provinsi Bengkulu dengan petani sawit rakyat sebagai aktor utamanya.

"Kalau potensi yang dimiliki Bengkulu ini diperkuat dengan industrialisasi sawit yang kokoh dan tangguh, Bengkulu akan jadi raja sawit Indonesia. Tidak mudah memang, tapi bukan tidak mungkin kalau berbagai pihak mengusahakannya dengan keroyokan," kata Hj Riri Damayanti John Latief, Selasa (2/11/2021).

Wakil Ketua Umum BPD Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Provinsi Bengkulu ini menjelaskan, Presiden Joko Widodo belum lama ini telah mengimbau agar program hilirisasi dan industrialisasi kelapa sawit dilakukan di seluruh Tanah Air mengingat potensinya yang sangat besar.

"Kepala-kepala daerah di Bengkulu bisa menyambut imbauan presiden ini dengan menyingkirkan semua kendala-kendala yang dihadapi seperti penurunan jumlah produksi tadi, isu-isu negatif menyangkut lingkungan hidup, penyebab konflik dan lain-lain," ujar Hj Riri Damayanti John Latief.

Wakil Bendahara III Ikatan Keluarga Seluma, Manna, Kaur (SEMAKU) ini menekankan agar pemerintah daerah memberikan perhatian khusus kepada petani sawit rakyat agar dapat senantiasa meningkatkan produksinya serta mencarikan solusi untuk berbagai masalah yang mereka hadapi.

"Biasanya kendala terbesar ada di modal dan pemerintah tidak perlu ragu untuk membantu petani sawit untuk berkembang. Laporan yang saya terima nyaris seperempat penduduk Bengkulu ini menggantungkan hidupnya secara langsung dari kebun sawit. Kalau pemerintah mau sejahterakan penduduk, pemerintah punya jalan pintas melalui petani sawit," papar Hj Riri Damayanti John Latief.

Alumni Magister Manajemen Universitas Bengkulu ini memberikan apresiasi kepada setiap kepala daerah yang telah berhasil mendorong kemajuan petani sawit rakyat di wilayahnya masing-masing, baik dalam bentuk pemberian bantuan kelapa sawit bersubsidi, program peremajaan sawit dan lain sebagainya.

"Semoga kelapa sawit bisa lebih banyak berkontribusi terhadap perekonomian Bengkulu, semoga harganya terus naik dan memberikan kesejahteraan kepada petani sawit pada khususnya, kepada masyarakat Bengkulu pada umumnya," demikian Hj Riri Damayanti John Latief.

Data terhimpun, kebutuhan minyak nabati dunia rata-rata naik 8,5 juta metrik ton per tahun. Indonesia sendiri tercatat sebagai salah satu negara yang menyumbang sekitar 55 persen dari total produksi dunia untuk kelapa sawit.

Dari jumlah tersebut, berdasarkan data Kementerian Pertanian luas lahan perkebunan kelapa sawit di Provinsi Bengkulu pada 2019 yakni sebesar 426.508 hektare atau 2,6 persen dari total luas kebun sawit nasional dan terus bertambah setiap tahun. [Muhammad Qolbi]