Sticky

FALSE

Page Nav

HIDE

GRID

GRID_STYLE

Hover

TRUE

Hover Effects

TRUE

Berita Terkini

latest

Negara Antariksa Pertama Asgardia Kebanjiran Calon Warga

Rencana pembentukan negara pertama di luar angkasa, Asgardia menuai banyak komentar dari seluruh warga Bumi. Negara merdeka yang pertama kali diumumkan pada Oktober 2016 dalam sebuah konferensi di Paris ini mulai kebanjiran pendaftar.

Melalui situs resmi Asgardia, diketahui hingga saat ini sudah ada lebih dari 500 ribu orang telah mendaftar sebagai warga negara Asgardia.

Lantas apa yang sebenarnya istimewa dari Asgardia?

Diberitakan CNN Indonesia, istilah Asgardia terinsiparsi dari kota Dewa yang terdapat dalam mitologi Nordik. Misi dari proyek ini tak lain untuk membentuk kehidupan yang damai di luar angkasa.

Ilmuwan komputer asal Rusia, dr Igor Ashurbeyli yang merupakan pelopor proyek ini mengklaim Asgardia akan menawarkan kemudahan bagi warganya. Kemudahan tersebut terkait dengan akses teknologi luar angkasa dan melindungi Bumi dari serangan asteroid, sinar matahari, dan puing-puing luar angkasa buatan manusia.

Di masa depan, Ashurbeyli memastikan negaranya itu akan memiliki sistem pemerintahan, kedutaan besar, bendera, hingga lagu kebangsaan layaknya sebuah negara dengan teritorialnya.

Berbeda dengan negara kebanyakan, Asgardia terbuka untuk semua manusia di Bumi dan membatasi warga negaranya hanya untuk yang berusia minimal 18 tahun. Siapapun bisa mendaftar sebagai warga negara Asgardia secara gratis melalui surel.

Asgardia memastikan terbuka untuk semua kalangan tanpa terbatas gender, nasionalitas, ras, agama, dan status ekonomi.

Ketatnya pendaftaran sebagai warga negara Asgardia mengharuskan calon warga yang berusia kurang dari 18 tahun untuk memiliki surat izin dari orang tua. Selain itu Asgardia juga menolak calon warga yang menolak memberikan informasi pribadi secara lengkap, robot, dan hewan.

"Saya ingin memberikan kesempatan yang sama untuk semua orang yang memiliki akal dan bisa melakukan sesuatu untuk melindungi darinya dan Bumi," ungkap Ashurbeyli seperti dilansir Mirror.

Ia menegaskan sejauh ini sudah ada 200 ribu warga yang telah terpilih dari sekitar 200 negara yang telah menerima sertifikat sebagai warga negara Asgardia. Sekitar 100 ribu Asgardian yang telah mendapat pengakuan telah menyalurkan suaranya melalui undang-undang konstitusi negara Asgardia.

Asgardian Masih Menempati Bumi

Menariknya, dari semua pendaftar, diketahui ada 16.173 warga negara Indonesia yang ikut mendaftarkan diri.

Salah satu langkah awal yang akan ditempuh yakni meluncurkan satelit pertama, Asgardia-1 pada 12 September 2017. Satelit berbentuk kubus ini terdiri dari dua tumpukan batu dengan sisi 10 cm yang akan mendukung misi pengiriman data ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).

Beban utama sebesar 512GB yang sudah diisi dengan data mengenai pengetahuan manusia yang nantinya dapat diunduh oleh 1.5 juta Asgardian. Setelah satelit tersebut sampai di orbit, data yang tersedia dapat diperbaharui dan diunduh dengan menggunakan rasi satelit komunikasi Globalstar.

Menariknya, meski diklaim sebagai negara antariksa pertama, untuk saat ini Asgardian dipastikan masih akan menempati Bumi. Salah satu alasan utamanya tak lain karena belum ditemukannya planet potensial yang bisa dijadikan tempat manusia berkoloni.

Sejauh ini, Mars masih menjadi planet potensial yang kemungkinan akan menjadi hunian Asgardian.

Laporan terbaru NASA seperti dilansir Business Insider, menyatakan Mars memiliki ciri-ciri yang hampir sama dengan Bumi. Kehadiran sinar matahari yang cukup dan kandungan gas CO2 dan Nitrogan berguna untuk tumbuh kembang tumbuhan serta proses produksi oksigen.
[**]