Sticky

FALSE

Page Nav

HIDE

GRID

GRID_STYLE

Hover

TRUE

Hover Effects

TRUE

Berita Terkini

latest

Ketika Perancis Menduduki Bengkulu

[caption id="attachment_39872" align="alignleft" width="300"] Ilustrasi[/caption]

Di Eropa telah terjadi perang perancis raya, saat Napoleon Bonaparte berkuasa dan mengangkat dirinya sebagai kaisar. Perang itu dipicu oleh Revolusi Perancis, beberapa peperangan besar terjadi dan melibatkan beberapa negara dan kerajaan. Belanda pun dikuasai oleh Perancis dan menjadi negara jajahan perancis pada tahun (1806-1813). Pada saat bersamaan Perancis juga berperang dengan Inggris.

Dan kita sudah mengetahui bahwa Hindia Belanda (Indonesia) khususnya Jawa saat itu dalam penguasaan dan penjajahan Belanda. Karena Belanda bersekutu atau berada di bawah kekuasaan Perancis dan perancis berperang dengan Inggris, maka Inggris bergerak ke Jawa, untuk menguasai Jawa dan menyerang Belanda.
Belanda akhirnya takluk dan menyerah, pulau Jawa pun jatuh ke tangan Inggris. Gubernur Jenderal Inggris Lord Minto yang kekuasaannya berpusat di Calcuta India memerintahkan agar Bala tentara serta pejabat-pejabatnya untuk fokus menguasai Pulau Jawa.

Bengkulu saat itu sudah lama dalam penguasaan Inggris, karena Inggris sudah menguasai pulau Jawa dan lebih mementingkan pulau Jawa, Bengkulu pun terbengkalai dan tak terurus oleh Inggris, hingga pemerintahan Inggris di Bengkulu menjadi kacau.

Pada Tahun 1808 Armada Angkatan Laut Perancis memasuki wilayah Bengkulu untuk menyerang Inggris yang bertahan di Benteng Malborough. Karena melihat besarnya armada Perancis, pasukan Inggris pun melarikan diri dengan kapal.

Armada angkatan laut Perancis di bawah komando Laksamana Linois pun dengan mudah menguasi dan menduduki Bengkulu. Namun karena saat itu Bengkulu sedang dalam keadaan buruk dan Laksamana Linois menganggap Bengkulu bukan daerah yang potensial, maka tak lama kemudian Armada angkatan Laut Perancis meninggalkan Bengkulu. Mereka meninggalkan Bengkulu setelah menjarah harta-harta berharga yang ditinggalkan Inggris maupun harta berharga yang dimiliki bangsawan-bangsawan Bengkulu, termasuk seperangkat Gamelan dan benda pusakan milik Bangsawan Madura yang saat itu minta suaka dan perlindungan kepada pemerintah Inggris.

Angkatan Laut Perancis meninggalkan Bengkulu setelah terlebih dahulu membakar kapal-kapal milik inggris yang tidak sempat dipakai untuk menyelamatkan diri. Bengkulupun menjadi daerah yang mati, porak-poranda dan kacau. Hingga kedatangan Gubernur Jendral Thomas Stamford Raffles menjadi penguasa di Bengkulu. Masa Gubernur Jendral Thomas Stamford Raffles inilah Bengkulu mengalami perbaikan dan kemajuan yang pesat. [EA]