Sticky

FALSE

Page Nav

HIDE

GRID

GRID_STYLE

Hover

TRUE

Hover Effects

TRUE

Berita Terkini

latest

Bengkulu Selatan Persiapkan Diri Pecahkan Rekor MURI

BENGKULU SELATAN, PB – Gerakan Bengkulu Selatan Membaca yang digagas oleh Pemerintah Daerah Bengkulu Selatan sekaligus menargetkan  rekor MURI untuk jumlah membaca serentak terbanyak pada 22 Februari mendatang. Karena itu, perlu persiapan matang. Salah satu kebutuhan yang diperlukan adalah alat transportasi untuk mobilisasi massa, khususnya dari dari daerah yang jauh dari Kota Manna sebagai tempat pelaksanaan.

Kegiatan ini menargetkan massa mencapai 100 ribu orang. Yang mana seluruh pelajar di Bengkulu Selatan diwajibkan untuk berpartisipasi. Selain itu, setiap desa diwajibkan mengirim warganya minimal 500 orang. Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Bengkulu Selatan Gunawan Oktawarman meminta kepada panitia untuk menyiapkan transportasi massal untuk mengangkut massa, khususnya pelajar.

“Okelah kalau sekolah-sekolah yang ada di Kota Manna ini, tapi untuk sekolah-sekolah yang di Desa-Desa seperti di Kedurang, Ulu Manna, Air Nipis dan lainnya itu sangat butuh transportasi massal. Misalnya saja truk. Jumlah truk dan mobil di desa-desa itu ada berapa buah, belum lagi kebutuhan angkutan untuk warga desa. Kalau kami dari pihak sekolah mohon bantuan panitia untuk transportasi ini,” ujar Gunawan Oktawarman yang juga Kepala SMP Negeri 2 Bengkulu Selatan ini.

Menurut Gunawan, pihak sekolah bukannya tidak mau membiarkan siswanya berangkat sendirian ke lokasi kegiatan. Tujuannya untuk meminimalisir dan menghindari kejadian dan hal-hal yang tidak diinginkan.
“Kalau siswa bernagkat sendiri-sendiri resikonya besar. Misalkan terjadi apa-apa, seperti kecelakaan. Nanti yang tanggun jawab siapa, kan masih pihak sekolah. Tapi kalau serentak, kan mengkoordinirnya mudah,” tambah Gunawan.

Untuk itu, pada rapat pembahasan teknis Gerakan Bengkulu Selatan Membaca mendatang, dirinya akan mengusulkan supaya dilakukan kerjasama denga perusahaan swasta yang memiliki banyak armada angkutan seperti truk untuk bisa berpartisipasi mengangkut pelajar.

“Misalnya truk AJM dan RDS itu bisa dijajaki untuk kerjasama. Selain itu, area parkirnyapun juga harus ditata. Bayangkan kalau memang 100 ribu orang yang datang. Parkirnya harus jelas. Nanti ini akan kita usulkan jika ada rapat lanjutan nanti. Walaupun sebenarnya panitia urusan transportasi ini adalah Dinas Perhubungan,” tukasnya.

Senada dengan Gunawan, Ketua MKKS SMP Bengkulu Selatan Olsipin juga mengakui hal serupa. Menurutnya, untuk angkutan massal pada gerakan Bengkulu Selatan membaca merupakan sebuah keharusan.

“Misalnya saja SMP 8 di Kedurang tempat saya itu butuh sekitar 9 atau sepuluh truk untuk angkutan nanti. Saya sudah koordinasi ke Kepala Desa, jangankan untuk membantu, Kades saja kesulitan untuk mencari angkutan. Jumlah truk di desa itu saja Cuma ada berapa buah. Mau pinjam ke Desa lainnya kan juga sama, pasti dipakai. Kan ini serentak, jadi tidak bisa pinjam ke desa atau sekolah lainnya. Sehingga harus ada solusi angkutan massal dari panitian,” tutup Olsipin saat ditemui pedomanbengkulu.com (Apd)