BENGKULU, PB - Pantun telah menjadi ciri khas rakyat Melayu ketika menggelar acara-acara resmi. Tak terkecuali bagi para pejabat di Bengkulu.Seperti biasa, Gubernur Bengkulu Ridwan Mukti, seringkali menutup pidatonya dengan pantun. Hal itu juga ia lakukan ketika memimpin upacara Hari Ulang Tahun (HUT) Provinsi Bengkulu ke-48 di halaman Kantor Gubernur, Jumat (18/11/2016).
Sedikit berbeda, pantun yang dibacakan Ridwan kali ini membuat suasana Halaman Kantor Gubernur Bengkulu siang itu riuh rendah dengan aplaus dan tawa riang para peserta upacara.
Berikut tiga pantun yang dibacakan Ridwan Mukti tersebut:
“Ada parang tak ber ulu
Ada lipan dibalik papan
Ucapkan salam pada provinsi bengkulu
Dirgahayu yg ke-empat delapan”
"Ke Jakarta naik perahu
Tidak lupa ke Pulau Seribu
Mari dukung program pemersatu
Visit 2020 Wonderful Bengkulu”
“Sungguh indah bunga rafflesia
Indahnya terkenal di mata dunia
Inilah Bengkulu yang kita cinta
Untuk dijadikan primadona Indonesia”
Dalam pidatonya, Ridwan Mukti, mengajak kepada para peserta upacar untuk menjadikan peringatan HUT Bengkulu sebagai momentum untuk melakukan introspeksi dalam mengaktualisasikan nilai-nilai positif warisan masa lalu ke dalam aksi nyata untuk membangun provinsi ini agar semakin maju dan berdaya saing tinggi di tengah persaingan yang semakin kompetitif, serta mampu mengembangkan inovasi untuk kemajuan pembangunan.
"Oleh karena itu, pada peringatan hari jadi tahun ini kita mengusung tema Dengan Semangat HUT ke-48 Provinsi Bengkulu, Kita Lanjutkan Gerakan Nasional Ayo Kerja Demi Kemajuan Pembangunan Provinsi Bengkulu,” demikian Ridwan. [AM]
.jpeg)
