Sticky

FALSE

Page Nav

HIDE

GRID

GRID_STYLE

Hover

TRUE

Hover Effects

TRUE

Berita Terkini

latest

Kota Bengkulu Jadi Lautan Manusia

tabot-tebuangBENGKULU, PB - Puluhan ribu warga Bengkulu dari berbagai penjuru kabupaten/kota tumpah ruah di jalanan. PNS, pelajar, karyawan swasta, wisatawan lokal hingga nasional dan penduduk setempat memenuhi badan jalan sepanjang 4 Km sejak dari Kampung Cina hingga Makam Karbela di Tanah Patah, Selasa (11/10/2016).

(Baca juga : Tabot Butuh Promosi Internasional)

Diawali oleh Tabot sakral, tabot imam dan tabot bangsal bersusun berjejer. Tak ketinggalan tabot yang memiliki ciri khas seperti Naga Kepala Tujuh, Kapal Pesiar, Elang, Meriam, Kereta Kencana, Bunga Rafflesia bahkan karakter kartun Pikachu ikut serta dalam iring-iringan.tabot-tebuang-1

Tabot diarak melintasi Jalan Ahmad Yani Kampung Cina menuju Soeprapto – Simpang Lima. Sebanyak 17 buah Tabot Imam atau Tabot Sakral diarak menuju Simpang SKIP dilanjutkan ke Karbela atau Makam Syekh Burhanuddin. Bergerak setelah shalat Zuhur, iring-iringan tabot tiba di Makam Karbela bersama ribuan manusia yang penasaran untuk melihat ritual penutupan festival terbesar di Bengkulu ini.

Untuk diketahui, Makam Karbela merupakan tempat dikuburkannya Imam Senggolo atau Syekh Burhanuddin. Ia merupakan pencetus upacara Tabot di Bengkulu. Keluarga Kerukunan Tabot (KKT) Bencoolen telah berkumpul lebih dulu untuk melaksanakan ritual terakhir di Makam Karbela.

Dengan alat-alat berupa beras ketan, pisang emas, tebu, jahe, dadeh, gula aren, gula pasir, kelapa, ayam, daging, bumbu masak, kemenyan, candu dan lain sebagainya yang dijadikan sebagai bahan kenduri dan sesaji membuat nuansa mistis begitu kental meliputi ritual terakhir. Hanya Dukun Tabot yang tertua, yakni Ketua Keluarga Kerukunan Tabot (KKT) Bencoolen, Ir Achmad Syiafril Syahbuddin yang berhak memimpin ritual terakhir ini.

"Pembuangan tabot ini merupakan isyarat telah dibuangnya kebiadaban, keburukan, dan kesombongan,” terang Syiafril mengenai ritual terakhir.

Tabot memang selalu mengundang antusiasme. Bahkan seorang Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) asal Amerika ikut tertarik untuk melakukan penelitian terhadap kebudayaan tabot yang berlangsung sejak 1 Muharram hingga 10 Muharram tahun ini. Penilitian ini kemudian dikemas dalam bentuk dokumenter.

(Baca juga : Walikota Sambut Mahasiswa Asal Amerika Periset Tabot)

walikota-terima-mahasiswa-ugm-peneliti-tabot

Wali Kota Bengkulu, Helmi Hasan, menyambut baik ketertarikan mahasiswa UGM asal Amerika tersebut. Selain melakukan penelitian tentang tabot, dokumentasi penelitian tentang tabot itu ia harapkan juga dapat mengenalkan beragam objek wisata dan sejarah yang ada di Kota Bengkulu seperti Benteng Marlborough, Pantai Panjang, Danau Dendam Tak Sudah, termasuk Batik Besurek dan juga event karnaval batik nasional yang akan digelar pada 18 November mendatang. [RN]