Sticky

FALSE

Page Nav

HIDE

GRID

GRID_STYLE

Hover

TRUE

Hover Effects

TRUE

Berita Terkini

latest

Benteng Bebas Vaksin Palsu

vaksin palsuBENGKULU TENGAH, PB - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bengkulu memastikan Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) aman dari sebaran vaksin palsu. Baca jugaMarak Peredaran Vaksin Palsu, Dinkes Diminta Pantau Apotek dan RS

Seluruh vaksin di Provinsi Bengkulu yang terdapat di 10 kabupaten/kota asli, sebab bersumber dari 1 perusahaan yg sama, yakni PT Biofarma. Ia memastikan tidak ada sumber penyaluran vaksin di luar perusahaan itu.

Selain itu, penyalurannya pun diyakinkan steril dan aman sesuai kondisi asli. Kemungkinan munculnya vaksin palsu tidak akan terjadi.

"Kami pastikan seluruh yang tersebar di Bengkulu aman dan tidak ada vaksin palsu, setidaknya 3 tahun kami bisa menjamin keaslian vaksin," sampai Kabid Pencegahan dan Penanganan Penyakit Menular, Reno Hendrawan, kepada Pedomanbengkulu.com, Kamis (30/6).

Terkait reaksi berupa pembengkakan terhadap salah satu terduga vaksin palsu di Kecamatan Pagar Jati, Benteng, Reno menandaskan hal itu sangat biasa dialami bayi. Karena efek vaksin terhadap kondisi tubuh manusia bisa berbeda-beda. Bila tubuh itu menolak bisa menimbulkan berbagai macam reaksi pada tubuh dalam jangka waktu tertentu. Namun hal masih dalam kewajaran.

"Memang ada laporan ke kami soal hal itu, tapi itu masih dalam kondisi normal dimana tubuh bereaksi dalam jangka waktu tertentu, bisa saja tubuh menolak karena alasan tertentu," jelas Reno

Namun demikian, pihaknya tidak menjamin adanya vaksin diluar pemerintah itu yg kemungkinan digunakan pihak lain untuk pasiennya. Baik apotek atau distributor lain. "Itu badan POM yang bertugas," ungkap Reno.

Sementara itu, Sekda Benteng, M. Zakkir Hamidi mengakui bila itu terjadi tentu masyarakat yang dirugikan. Dia meminta pihak terkait memprihatinkan kemungkinan kesalahan didalam pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

"Ya tentu masyarakat  sangat dirugikan, kita minta tidak ada terjadi hal itu. Kepada pihak berwenang agar tidak terjadi hal demikian (vaksin plsu)," jelas Sekda. (Dedy Irawan)