Sticky

FALSE

Page Nav

HIDE

GRID

GRID_STYLE

Hover

TRUE

Hover Effects

TRUE

Berita Terkini

latest

Berita Ramadhan: Puasa Diwaktu Siang yang Lama

Informasi: Kirimkan tulisan kegiatan Ramadhan anda dilengkapi foto kegiatan dan KTP. Kirim ke email: pedomanbengkulu@gmail.com. Semoga berkah Ramadhan Rp 200.000 bisa anda menangkan. Program Berita Ramadhan Berhadiah ini dipersembahkan oleh Anggota DPD RI, Riri Damayanti John Latief, S.Psi. Marhaban ya Ramadhan. Mari tingkatkan amal ibadah di bulan suci ini. Selamat menunaikan ibadah puasa Ramadhan 1437 Hijriah


dscn0062Rocy Orlando*

LANGIT masih juga berwarna biru, siang yang panas belum juga lewat sedangkan matahari masih juga tegak diatas kepala. Siang di Ramadhan ini terasa sangat panas sekali, suhu di Pantai Zakat mencapai 320 Celsius. Hampir-hampir baju basah kuyup oleh deras keringat.

Udara kering siang itu yang kami rasakan menambah dahaga setelah menempuh perjalanan dari Kabupaten Kaur. Kami pun harus menepi di Pantai Zakat, karena disini masih ada tempat berteduh, dibawah tenda-tenda para pedagang. Meski sudah dipayungi tenda, udara laut yang asin dan kering membua debu bertambah lengket dengan kulit.

Dari Kaur menuju Bengkulu, memakan kurang lebih 5 jam, kami harus menepuh ratusan kilometer. Sepanjang jalan hampir tak ada awan yang meneduh, langit biru benar-benar panas. Motor Yamaha Fixion, meski berlari dengan kecepatan maksimal, tetap saja kami tak merasakan udara dingin, debu dan panas lah yang menerpa kewajah kami.

Ridwan (18) kerabat saya yang baru saja lulus dari seleksi penerimaan mahasiswa baru di Universitas Daihasen. Dia yang menemani saya menempuh perjalanan panjang dari perbatasan Kaur-Lampung menuju Kota Bengkulu, Kamis (30/7/2016).

Menikmati panas dalam perjalanan, saya teringat dengan sirah nabawiyah Rasulullah SAW ketika berusia tepat 12 tahun, yang saat itu pernah diajak pamannya, Abu Thalib pergi berdagang ke Syam.

Sampai di Bushra, Syam, di negeri ini ia berjumpa rahib bernama Bahira dan rombongan pedagang pun mampir ditempat itu. Dan sektika itu, Rahib menghampiri rombongan pedagang dan mempersilahkan mereka masuk ke rumahnya sebagai tamu terhormat. Padahal sebelumnya, sang rahib tak pernah keluar dari rumah.

Rahib tersebut lalu memegang tangan (Nabi) Muhammad, lalu berkata orang ini Rasul, pemimpin semesta alam.  “Anak ini diutus Allah sebagai rahmat seluruh alam,” tutur saya kepada Ridwan mengikuti ucapan Rahib.

Lalu pamannya, bertanya, “darimana kamu tahu”. Si Rahub menjawab, sebenarnya saat kalian tiba di Aqabah, tidak ada bebatuan dan pepohonan melainkan mereka tunduk bersujud. Mereka tidak bersujud melainkan kepada seorang nabi. Aku bisa mengetahui dari stempel nubuah yang berada dibagian bawah tulang rawan bahunya yang menyerupai buah apel, kami mendapat tanda itu dalam kitab kami,”  tutur saya.

Menceritakan kisah perjalanan nabi dibawah terik matahari di padang pasir sengaja saya lakukan, agar Ridwan tidak begitu merasakan dahaga siang. Cerita tentang perjalanan nabi itu memiliki makna yang luas, bahwa kisah nabi seperti mata air telaga yang tak henti-hentinya menyirami hati.

Harapan agar Ridwan bisa bertahan dari dahaga siang yang begitu panas, ternyata tak tertahankan, ia tetap berpikir es kelapa yang ada di depan matanya. Ia tak begitu memperhatikan cerita yang membuat saya tak melanjutkan kisah perjalanan Rasulullah. Ia hanya menyela, “berapa harga es kelapa muda itu ya?,” tanya Ridwan.

Bibirnya yang pucat dan pecah-pecah membuat saya pun tak tahan melihat kondisinya, sebab jika puasa membuatnya menderita dan jatuh sakit, tentu akan lebih banyak lagi puasanya yang hilang. Saya pun, terpaksa membelikannya es kelapa muda. Ridwan terpaksa kehilangan puasanya.

Tentu apa yang saya lakukan menurut saya tidaklah salah 100 persen. Sebab dalam hukum fiqhi, mengatakan melakukan yang mungkar (terlarang) bleh sepanjang mendatangkan ma’ruf (kebaikan) yang lebih besar.

Meski saya harus menahan dahaga, tapi siang yang terik ini tentu tak seberapa dibanding ujian para mukmin di masa Rasulullah yang harus berjuang digurun pasir sambil berpuasa. Saya pun berharap Ridwan tetap sehat untuk melakukan puasa selanjutnya dan semoga apa yang saya lakukan melewati panas yang panjang ini bukan sebuh kesalahan... Wallahu A'lam Bishawab.

*Jalan Mangga 4 Nomor 20, Desa Lingkar Timur, Kecamatan Singaran Pati.