Sticky

FALSE

Page Nav

HIDE

GRID

GRID_STYLE

Hover

TRUE

Hover Effects

TRUE

Berita Terkini

latest

Juni, Amdal PLTU Selesai

Peninjauan Lokasi Pembangunan PLTU BengkuluBENGKULU, PB - Asisten 2 Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Provinsi Bengkulu Iskandar ZO mengatakan PT Tenaga Listrik Bengkulu (TLB) saat ini tengah memproses penyusunan
analisis dampak lingkungan (Amdal) pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang akan dibangun di Desa Teluk Sepang, Kecamatan Kampung Melayu, Kota Bengkulu. Ditargetkan penyusunan Amdal ini akan selesai pada Juni 2016 mendatang.


"Dari pihak badan usaha, mereka lagi tahapan penyusunan amdal . Kemungkinan dua bulan lagi akan selesai," kata Iskandar.


Lebih lanjut, ia menyampaikan dampak negatif dan positif dalam amdal ini dibuat oleh konsultan yang ada di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Dengan adanya amdal ini maka mitigasi kerusakan lingkungan bisa diantisipasi.


"Jadi untuk mitigasi kerusakan lingkungan bisa kita lihat melalui Amdal ini," kata dia.


Baca juga:

Hal yang sama disampaikan Presiden Komisaris PT TLB Petrus Halim. Saat ini pihaknya masih menyusun Amdal ini. Setelah Amdal ini selesai maka, perusahaannya akan masuk pada tahap perencanaan pembangunan dan ditargetkan pada kuartal IV 2016, penyelesaian kerjasama dengan perbankan.


"Dengan demikian, akhir tahun 2016, kita sudah bisa groundbreaking," imbuhnya.


Menanggapi pernyataan yang manyampaikan jika PLTU berbasis batubara cenderung tidak ramah lingkungan, Petrus menerangkan yang paling penting saat ini adalah Bengkulu punya listrik saja dulu. Kedepan setelah elektrifikasi ini selesai maka baru persoalan lingkungan dipikirkan kembali.


"Perkembangan ekonomi selalu ada tahapan pembangunan. Yang penting hari ini kita adakan listrik. Baru kita pikirkan lagi kedepannya untuk perbaikan," jelasnya.


Ia melanjutkan dipilihnya batubata lantaran pemerintah memang tengah merencanakan pembangkit dengan beberapa bauran. Kendati teknologi pembakaran yang lebih bersih terus dikembangkan. "Kalau kita bicara energi primer itu pasti bauran. Sistem handal harus berbaur sehingga ketika harga komoditas naik, kita tidak tersandera," ungkapnya.


Diketahui, PLTU tersebut akan menghasilkan daya sebesar 2 X 100 Mega Watt (MW). Kontrak pembelian daya yang dihasilkan oleh PLTU yang dibangun PT TLB ini sudah dilakukan sejak 25 November 2015 lalu. Dimana, daya yang dihasilkan PLTU ini akan dibeli oleh PT PLN.


PLTU yang merupakan bagian dari proyek pembangunan pembangkit sebesar 35.000 MW yang dicanangkan pemerintahan Jokowi – JK ini dikembangkan oleh Sinohydro Hongkong (Holding) Limited (51%) dan PT Intraco Penta, Tbk (49%). Keduanya merupakan perusahaan yang mensponsori PT TLB.


Pendanaan proyek yang diperkirakan menelan biaya hingga USD 360 juta ini diupayakan berasal dari ekuitas PT TLB dan pinjaman luar negeri, mengingat proyek ini tidak dijamin oleh pemerintah RI. Pekerjaan konstruksi PLTU Bengkulu Unit 1 diperkirakan memakan waktu 36 bulan, sehingga dijadwalkan dapat selesai pada akhir 2019. Dengan demikian pada 2020, listrik yang dihasilkan PLTU ini sudah bisa dinikmati. [IC]