Sticky

FALSE

Page Nav

HIDE

GRID

GRID_STYLE

Hover

TRUE

Hover Effects

TRUE

Berita Terkini

latest

Strategi Pengembangan Wisata Danau Nibung Masih Belum Matang

Danau Nibung (2)BENGKULU TENGAH, PB - Meski memiliki impian tinggi, agaknya warga masyarakat harus cermat di dalam mengelola pembiayaan pembangunan wisata mandiri, Wisata Danau Nibung. Pasalnya, areal wisata outbond yang rencananya menampilkan permainan perahu karet serta menawarkan keindahan pantai berlokasi di desa Pasar Pedati Pondok Kelapa itu, kini proses pembangunannya putus ditengah jalan lantaran kehabisan dana.

Baca juga: Pusat, Provinsi dan Daerah Keroyokan Membangun Pariwisata Bengkulu dan Menpar Dukung Bengkulu Jadi Destinasi Wisata

"Menurut aku, seharusnya diramaikan dulu satu permainan kelak kalau sudah jadi (banyak pengunjung-red) baru ditambah permainan lain. (Pengerjaan) ini sepertinya dibangunkan serentak, gapura, jalan, pondok-pondok, alat berat keluar masuk. Tapi sekarang malah habis dana, gapura belum ada kelanjutan," ujar warga sekitar lokasi yang mengaku dimintai KTP untuk persetujuan penataan kawasan itu dijumpai Pedoman Bengkulu Senin (18/4/2016).

Menurut warga areal seluas 7 hektar kawasan tersebut amat potensial sebagai lokasi pengembangan pariwisata. Pada Sabtu pagi, kalangan pecinta olah raga selancar sering mendatangi kawasan pantai itu untuk berselancar. Sebagian lain memanfaatkan rerindangan pohon pinggir pantar untuk berekreasi atau menikmati sejuknya udara alam sembari memandang ke arah pantai.

"Itu sudah terlanjur dipasang spanduk ada pengunjung yang datang namun belum menemukan fasilitas rekreasi yang memadai," tambah warga.

Kawasan danau Nibung merupakan danau air tawar di kawasan pantai tersebut dimanfaatkan warga sebagai lokasi wisata outbond yang tengah gencar di kembang di Kecamatan Pondok Kelapa.

Dengan modal pribadi seorang warga setempat, diketahui bernama Upik Tabot mengupayakan swadaya mengembangkan potensi wisata. Meski sayang strategi pendanaan pembiayaan objek wisata belum matang. Dana yang sedikit tak mampu memenuhi biaya pengelolaan kawasan itu.

"Sudah habis dana Rp 8 juta, belum biaya gapura (diperkirakan menghabiskan Rp 12 juta-red), dan lain-lain pondok, tapi sudah setahun belum ada fasilitas yang bisa dimanfaatkan," terang warga.

Di Kecamatan Pondok Kelapa, wisata outbond merupakan sajian utama di kawasan itu. Tampak fasilitas yang ditawarkan Taman Wisata Wahana Surya, Jembatan Gantung Sungai Suci, BAC (Benteng Adventure Camp), murapakan destinasi wisata outbond. (Dedy Irawan)