Sticky

FALSE

Page Nav

HIDE

GRID

GRID_STYLE

Hover

TRUE

Hover Effects

TRUE

Berita Terkini

latest

Potong Tunjungan Guru "Ringan Tangan"

atisar sulaimanBENGKULU, PB - Dinas Pendidikan Provinsi Bengkulu mendukung langkah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk mencegah tindak kekerasan kepada siswa di sekolah. Langkah itu berbentuk pemotongan tunjangan profesi guru (TPG) sampai pencopotan sebagai pendidik, bagi guru yang "ringan tangan" atau gemar menggunakan kekerasan kepada siswa sekolah.

Baca juga : Ridwan Mukti Canangkan Satgas Pendidikan

Meski ketentuan teknis mengenai pencegahan dan penanggulangan kekerasan di lingkungan sekolah ini belum diatur, namun regulasi ini sudah termaktub dalam Permendikbud 82/2015. Meski belum mengetahui secara persis regulasi ini, namun Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Bengkulu, Sulaiman Atisar, siap melaksanakan bilamana telah mendapatkan ketentuannya.

"Kita berharap tidak ada kasus kekerasan terhadap siswa sekolah oleh guru di Bengkulu. Kalau aturan itu ada, kita siap melaksanakannya dengan penuh kepatuhan. Sementara langkah-langkah pencegahan agar hal itu tidak sampai terjadi terus kita lakukan," katanya kepada Pedoman Bengkulu, Jum'at (4/3/2016).

Atisar menjelaskan, setiap anak didik membutuhkan kasih sayang dalam menjalankan tugas-tugas belajar. Ia mengimbau setiap guru di Bengkulu untuk mendidik dengan sehat dan sesuai dengan aturan serta ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Baca juga : Anggaran Pendidikan Bengkulu Belum Capai 20 Persen

"Meski regulasi itu belum ada, tapi kita lihat. Kalau memang kekerasan itu sudah diambang batas, kekerasan terhadap siswa sekolah oleh guru tetap akan kita tindaklanjuti sesuai dengan mekanisme dan aturan yang ada," paparnya.

Menurut dia, setiap pendidik seyogyanya mengajar sesuai dengan amanat Undang-undang Dasar, Pancasila dan pedoman lainnya. Karenanya, ia bersepakat bilamana kekerasan itu sampai terjadi, regulasi ikut mengatur sanksi yang keras seperti pemberhentian terhadap oknum guru yang melakukan.

"Apapun alasannya, penggunaan cara kekerasan tidak cocok bila diterapkan kepada anak. Lebih baik gunakan pendekatan yang lembut dan penuh kasih sayang. Ini harusnya dimengerti oleh setiap orang yang berjiwa pendidik," pungkasnya. [Yayuk Intan]