Sticky

FALSE

Page Nav

HIDE

GRID

GRID_STYLE

Hover

TRUE

Hover Effects

TRUE

Berita Terkini

latest

Gotong Royong Berantas Masalah Sosial

944945_194681084242826_2877630007987777075_nBENGKULU, PB - Pemerintah Kota Bengkulu menyatakan komitmennya untuk senantiasa memberantas berbagai permasalahan sosial, diantaranya narkoba, kekerasan perempuan dan anak, korupsi serta pergaulan bebas. Komitmen itu disampaikan langsung oleh Wakil Wali Kota Patriana Sosialinda.

Baca juga: Gaya Hidup Sehat, Jiwa Raga Kuat

Menurut dia, kompleksnya permasalahan sosial tersebut membuat pemerintah tidak bisa bekerja sendirian dalam mengatasinya namun harus dengan gotong royong.

"Mulailah dari diri sendiri, bisa dirumah, dikantor, sekolah, atau semua lembaga-lembaga sosial lainnya. Kita semua harus mengubah cara pandang, mental, spiritual, tindakan, komitmen, jiwa kemandirian, serta kemampuan-kemampuan lainnya agar kita dapat menjadi bangsa yang sukses dan mandiri," kata Linda, sapaan akrabnya, baru-baru ini.

Tahun lalu, lanjut Linda, Pemerintah Kota telah menggalakkan kerjasama dengan Harian Radar Bengkulu mendeklarasikan revolusi mental anti narkoba. Sebelum deklarasi tersebut, komitmen untuk anti terhadap narkoba dan korupsi juga sudah diteken oleh seluruh pejabat Pemerintah Kota dalam pakta integritas.

"Usai deklarasi tersebut, Pemerintah Kota juga sudah menggelar tes urine kepada seluruh pejabat. Tapi upaya ini tidak akan berhasil kalau kerjasama antara internal pemerintahan dengan pihak eksternal tidak digalakkan terus, baik di kalangan politisi, tokoh masyarakat, pemuda, perempuan serta diri kita sendiri agar menjadi pribadi yang baik," ujarnya.

Karenannya, Pemkot senantiasa berdiri di depan bersama-sama kelompok masyarakat yang menjadikan Kota Bengkulu bersih dari berbagai permasalahan sosial termasuk pergaulan bebas. Komitmen itu diwujudkan dengan mobilisasi ribuan pelajar ke Lapangan Merdeka View Tower dalam kegiatan senam massal anti kekerasan terhadap perempuan dan anak yang diselenggarakan oleh Radar Bengkulu bekerjasama dengan CV Akar Bahar dan Kopi Torabika Mocca, Sabtu (19/3/2016).

"Keterlibatan media massa untuk mengurangi bahkan menghilangkan kekerasan perempuan dan anak, narkoba dan korupsi sangat membantu. Sementara kami terus memperkuat upaya ini dengan menerbitkan regulasi Perda tentang Kekerasan Dalam Rumah Tangga, Perda Perlindungan Lansia, Perempuan dan Anak. Bukan hanya untuk mencegah, juga menindak mereka melakukan perbuatan tercela terhadap lansia, perempuan, anak dan kelompok rentan lainnya," ucapnya.

Wakil Wali Kota Bengkulu itu berharap agar nilai-nilai anti kekerasan, anti narkoba, anti korupsi dan anti pergaulan bebas itu tertanam sejak dini melalui sekolah-sekolah. Dimulai dari tingkat sekolah paling bawah, Paud, TK, SD, SMP, SMA. Mereka diberikan pemahaman-pemahaman terkait dengan hal-hal tadi. Melalui PIK-R yang menjadi forum anak ada duta-dutanya untuk mensosialisasikan hal itu. Selain itu ada juga kelompok anti tembakau.

Salah seorang peserta, Guru yang mewakili SDN 69 Desy Atikasari Nasution mengatakan gerakan revolusi mental memiliki arti yang positif dalam menambah pengetahuan anak-anak serta menjalin hubungan emosional antara siswa dan guru. Terkait dengan ketiga hal tersebut partisipasi pemerintah sangat diperlukan. [Zefpron Saputra]

100_8629 100_8608