IST/Pemberdayaan Maritim yang dilakukan Kadin di Jakarta[/caption]BENGKULU, PB - Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Provinsi Bengkulu, sudah menyiapkan mental pelaku usaha Bengkulu sejak 2 tahun lalu, agar siap bersaing menghadapi era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).
Baca juga: Kadin: Pariwisata Bengkulu Punya Potensi Besar
"Sudah ada persiapan, kita bukan lagi berada di gerbang, tapi sudah masuk di era Ekonomi Asean. Masyarkat Ekonomi Asean suatu kesepakatan negara-negara Asean untuk membuka perdagangan dalam satu kawasan Asia Tengara," kata Ketua DPD Kadin Bengkulu Ferry Rizal, saat ditemui Pedoman Bengkulu, Rabu, belum lama ini.
Menurut Ferry masyarakat Bengkulu sudah harus siap bersaing, karena sudah masuk MEA dan semua elemen juga sudah disiapkan seperti uji sertifkasi ada 22 asosiasi usaha di bawah Kandin yang telah mengurus sertifikasi produk.
"Suka atau tidak suka kita harus terlibat, karena kita berada dalam kesepakatan ini karena kita anggota negara Asean," Ujarnya
Ia menjelaskan masuknya produk dari negara asing seperti Singapura, Thaliand, Malaysia, Brunai tidak bisa ditolak, sebaliknya mereka juga seperti itu. Beberapa sektor yang harus diproritaskan dan ada 12 sektor yang bisa dikembangkan seperti pariwisata, perkebunan, pertambangan, kesehatan teknik dan sebagainya, namun di Bengkulu yang menjadi andalan hanya pariwisata. Berbeda dengan provinsi lain di Sumatera yang menjadi pusat perdagangan seperti di Batam, Riau, Medan dan Palembang.
"Sekarang pelaku usaha memang harus ada keseriusan dan kita selama ini banyak tidur, harus bangkit dan harus lebih giat lagi. Bengkulu bisa menyesuaikan diri dan meningkatkannya lagi. Dan ada beberapa asosiasi yang menyatakan kesiapan seperti kesehatan, teknik. Bagi mereka yang sudah berjalan dan tidak perlu dikhawatirkan," tutupnya [MS]
.jpeg)
