Sticky

FALSE

Page Nav

HIDE

GRID

GRID_STYLE

Hover

TRUE

Hover Effects

TRUE

Berita Terkini

latest

MUI: Program Shalat Berhadiah Tidak Sesat

BENGKULU, PB - Majelis Ulama Indonesia (MUI) menindaklanjuti hasil laporan warga masyarakat, H.M Syakirin Hendar Ali, dengan mendatangi Kantor Pemerintah Kota Bengkulu yang berada di Jl. Basuki Rahmat No. 1 (Bengkulu). Kedatangan perwakilan MUI disambut dengan acara sederhana di ruang kantor Sekretaris Daerah, Rabu (25/2).

Dalam penyambutan tersebut Sekretaris Daerah (Sekda) Facrudin Siregar menyampaikan permintaan maaf atas kesederhanaan penyambutan tamu dari pusat (MUI) karena tidak diagendakan sebelumnya.

“Pada kesempatan ini saya minta maaf kepada para rombongan MUI pusat, karena kedatangannya tidak dapat disambut langsung oleh Walikota Bengkulu Bapak H. Helmi Hasan SE maupun Wakil Walikota Bengkulu Ibu Ir. Patriana Sosialinda, di karenakan ada program kerja diluar daerah. Maka dari itu kamilah yang dapat menerima langsung.” Sambut Fachrudin Siregar.

Sebanyak lima orang perwakilan MUI tersebut tiba di Kantor Walikota Bengkulu pada pukul 10.30 WIB. Dr.H Amirsyah Tambunan selaku Ketua Kordinator Tim MUI tersebut menyampaikan maksud kedatangannya sebagai bentuk tindak adanya lanjut laporan publik tentang program Shalat Berhadiah.

Program Sholat Berhadiah yang dicanangkan oleh Walikota Bengkulu H. Helmi Hasan, SE menjadi topik diskusi MUI Pusat. “Masalah ini juga menjadi pembahasan kami, terlebih lagi ada MUI Pusat mendapatkan laporan dari salahsatu tokoh agama di Kota Bengkulu, H. M Syakirin Hendar Ali.” Ungkap Amirsyah Tambunan.

Sebelum kedatangannya ke Kantor Walikota Bengkulu, perwakilan MUI telah bertemu dengan Syakirin di Grage Horizon. Kordinator TIM MUI, Amirsyah mengungkapkan maksud pertemuannya bersama Syakirin.

“Saya datang langsung ke Kota Bengkulu untuk menemui Syakirin apa benar laporan yang dilimpahkan di Mejelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat ini?, sekaligus apa benar-benar Syakirin mensurvei semua orang yang sholat yang diprogramkan Pemerintah Kota Bengkulu yang melakukan sholat ala Walikota itu sesat? karena hanya mengharapkan hadiahnya. Serta yang melakukan sholat itu ada yang tertekan?.” Ujar Amirsyah.

Lebih lanjut, Amirsyah mengungkapkan bahwa dari hasil pertemuannya tersebut bahwa semua pernyataan yang dibuat Sdr. Ustad Syakirin tersebut kepada MUI sudah dipertanyakan kembali dan semua hasil yang Syakirin buat itu, semua itu tidak benar hanya rekayasa yang di buat oleh dirinya,” jelas Amirsyah dalam penjelasannya.

Untuk memperjelas hasil pertemuan tersebut, MUI meminta kepada Syakirin untuk membuat kembali surat pernyataan sehingga dapat meluruskan masalah yang sebenarnya.

“Dari pertemuan kami dengan Syakirin, maka saya membawa sebuah surat pernyataan yang di buat langsung oleh beliau (Syakirin). Adapun isi surat pernyataannya sebagai berikut:

Pertama, Kedua dokumen yang di maksut benar adanya dan saya buat sendiri.

Kedua, Isi dalam dua dokumen tersebut terdapat kekeliruan dan saya menyatakan dicabut dan dianggap tidak ada lagi antara lain tentang: (a). Sholat Dzuhur Berjamah ala Walikota Bengkulu adalah sesat. Maka penggunaan kata “sesat” ditiadakan karena yang dimaksudkan keliru adalah dalam tata caranya. (b). Hasil riset (survey) saya menyatakan 35 persen yang sholat itu tertekan (kelompok baju coklat), 50 persennya mengintai hadiah, 5 persennya sekedar ingin tahu dan 10 persennya benar melaksanakan kewajiban. Saya sadari diatas bukan hasil riset akademik melaikan hasil penelusuran semata.

Ketiga, Pelaksanaan Sholat Berjamaah Berhadiah yang di dasarkan atas iming-iming dengan dana dari APBD itu salah.

Keempat, Upaya pemberian hadiah haji dan hadiah umroh yang telah ada SOP-nya/ (aturannya) dari dana APBD dan nyata diberikan kepada/melalui DKM masjid dan lainnya sudah tidak masalah.

Pembuatan surat pernyataan tersebut merupakan bukti yang dapat digunakan oleh MUI sehingga kekeliruan seperti ini tidak lagi timbul dikemudian hari. “Surat pernyatan yang di buat langsung oleh Sdr. Syakirin ini langsung kami saksikan bersama rombongan MUI Pusat sebagai dokumentasi kami.” Jelas Amirsyah.

Menutup acara tersebut, Sekretaris Daerah (Sekda) Facrudin Siregar menyampaikan apresiasi yang besar atas usaha dan upaya MUI yang secara tidak langsung telah membantu Pemerintah Kota Bengkulu memberikan rasa aman dan tentram kepada masyarakat Bengkulu. [Rudy Anton]