PedomanBengkulu.com, Bengkulu, 9 November 2025 — Dalam rapat koordinasi antara Gubernur Bengkulu, jajaran Forkopimda, dan pihak Pertamina Bengkulu, terungkap komitmen kuat dari Pertamina untuk menormalkan kembali distribusi BBM di wilayah Bengkulu mulai hari ini, 9 November 2025.
Rapat yang berlangsung di kantor Gubernur Bengkulu itu dihadiri oleh Kapolda, pimpinan DPRD, serta perwakilan Pertamina yang diwakili oleh Farid, Sales Area Manager Bengkulu. Dalam forum tersebut, Gubernur Bengkulu menyampaikan kekhawatirannya atas potensi kericuhan di masyarakat akibat kelangkaan BBM yang sempat terjadi sejak awal November.
"Saya ingatkan lagi untuk kesekian kalinya, jangan sampai kejadian seperti ini terulang. Masyarakat bisa ribut kalau BBM tidak tersedia, apalagi kalau ada penimbunan," tegas Gubernur.
Farid dari Pertamina menjelaskan bahwa gangguan distribusi BBM di Bengkulu disebabkan oleh kendala operasional dan teknis, termasuk perubahan jalur suplai dari Depot Teluk Kabung ke Pulau Baai akibat shortage di Padang. Hal ini menyebabkan penyaluran BBM harus dibagi ulang ke wilayah utara dan selatan Bengkulu, sehingga terjadi penurunan volume di beberapa SPBU.
Namun, Farid memastikan bahwa dua kapal pengangkut BBM telah dijadwalkan tiba di Bengkulu pada pagi hari ini pukul 08.00 WIB, membawa total 3.000 kiloliter BBM yang terdiri dari Pertalite dan Pertamax. Kapal tersebut dipastikan tidak mengalami hambatan pasang surut dan siap langsung mendistribusikan BBM ke SPBU.
"Insyaallah, mulai hari ini pasokan BBM akan kembali normal. Untuk wilayah Bengkulu dan Sumatera bagian selatan, tidak ada isu kualitas BBM seperti yang terjadi di Jawa," ujar Farid.
Sebagai langkah antisipatif, Gubernur juga menyampaikan kemungkinan penerapan kebijakan Work From Home (WFH) bagi ASN agar konsumsi BBM oleh kendaraan dinas dapat dikurangi dan masyarakat umum lebih diprioritaskan.
Pemerintah Provinsi Bengkulu berharap janji Pertamina ini benar-benar terealisasi dan tidak menjadi “janji manis” semata. Jika terjadi kendala lanjutan, Pemprov siap menggelar rapat lanjutan bersama bupati dan walikota untuk mencari solusi terbaik.
