Pembangunan sejati tidak lahir dari gedung tinggi atau kota gemerlap, melainkan dari desa-desa yang hidup dan produktif. Inilah filosofi kepemimpinan yang dipegang oleh Gubernur Bengkulu Helmi Hasan. Dalam setiap kebijakan dan arah pembangunan, ia menempatkan desa sebagai pusat denyut nadi ekonomi rakyat — akar dari pohon besar bernama Indonesia.
Dalam peringatan Hari Bhakti Pendamping Desa Tahun 2025, Helmi Hasan kembali menegaskan pandangan strategisnya: pertumbuhan ekonomi nasional tidak akan pernah kuat tanpa kemajuan desa. Desa bukan sekadar wilayah administratif, tetapi fondasi kehidupan sosial, ekonomi, dan budaya bangsa. Di sinilah kerja keras para pendamping desa menemukan maknanya — menjadi jembatan antara pemerintah dan rakyat, serta motor penggerak perubahan di tingkat akar rumput.
Gubernur Helmi melihat desa bukan sebagai objek pembangunan, tetapi sebagai subjek yang mampu menciptakan inovasi dan kemandirian. Banyak desa di Bengkulu kini berkembang dengan produk unggulan pertanian, perikanan, hingga pariwisata berbasis komunitas. Keberhasilan ini, menurut Helmi, adalah buah kerja kolektif yang tak lepas dari peran pendamping desa yang bekerja tanpa pamrih.
Lebih dari sekadar apresiasi, Helmi Hasan juga mengingatkan tentang arah moral dari anggaran daerah: “Setiap satu sen APBD harus bisa dinikmati oleh masyarakat.” Kalimat ini mencerminkan semangat transparansi dan keadilan anggaran. Pemerintah, dalam pandangan Helmi, bukan hanya pelaksana kebijakan, tetapi pelayan rakyat yang memastikan setiap rupiah kembali kepada mereka yang paling membutuhkan.
Program “Bantu Rakyat” yang dijalankan Pemprov Bengkulu menjadi bukti nyata dari komitmen tersebut — mulai dari pembangunan infrastruktur jalan, ambulans desa, BPJS gratis, makan bergizi untuk masyarakat, hingga pembentukan Tim Unit Reaksi Cepat untuk membantu warga dalam kondisi darurat. Semua dirancang bukan untuk pencitraan, melainkan untuk menjawab kebutuhan nyata masyarakat desa.
Helmi Hasan memahami bahwa membangun dari desa berarti membangun fondasi bangsa. Jika akar kuat, batang akan tegak dan daun akan rindang. Karena itu, fokus terhadap desa bukan sekadar program pemerintah, tetapi strategi besar menuju kesejahteraan yang merata dan berkeadilan.
Di tengah arus pembangunan yang sering kali berpusat di kota, langkah Gubernur Helmi Hasan menjadi pengingat: kemajuan sejati harus dimulai dari pinggiran, dari rakyat kecil, dari desa yang menjadi sumber kehidupan. Bengkulu menunjukkan bahwa ketika desa diperhatikan, maka seluruh provinsi akan bergerak maju bersama.
