PedomanBengkulu.com, Bengkulu Tengah- Delapan pelajar Bengkulu dari SMKN 2 Bengkulu Tengah (Benteng) Provinsi Bengkulu diserahkan ke Barak Militer lantaran diduga berperilaku nakal. Mereka diserahkan oleh orangtuanya dan pihak sekolah ke Koramil 407-01 Pondok Kelapa, Senin (1/9/2025).
Selama seminggu ke depan, mereka akan digembleng langsung oleh anggota TNI untuk membentuk karakter dan menanamkan kedisiplinan.
Kepala SMKN 2 Bengkulu Tengah, Alpauzi Harianto, mengatakan, penyerahan siswa ke Koramil merupakan respon atas permintaan wali murid yang kesulitan melakukan pembinaan, baik di rumah maupun di sekolah.
“Kami hanya mengikuti permintaan dari wali siswa. Harapannya, ada perubahan nyata dalam diri anak-anak ini,” ungkap Alpauzi.
Sementara, salah satu Wali Siswa yakni Lili Suryati berharap perilaku anaknya dapat berubah setelah mendapatkan pendidikan dari TNI.
“Kami berharap setelah mendapat pendidikan dari TNI, anak kami bisa berubah dan lebih disiplin. Ini membantu keluarga sekaligus sekolah,” tuturnya.
Di tempat yang sama, Komandan Koramil 407-01 Pondok Kelapa, Kapten Inf. Zulfitri menegaskan, pihaknya siap memberikan materi kedisiplinan dan pembinaan mental setiap hari terhadap siswa yang diserahkan.
“Selama di sini, siswa wajib mengikuti pelatihan. Untuk sementara, mereka dibebaskan dari kewajiban sekolah agar fokus pada pembentukan karakter,” jelas Zulfitri.
Pembinaan ini mencakup latihan fisik dasar, penanaman disiplin, serta materi wawasan kebangsaan. TNI berharap pola semi-militer dapat menumbuhkan rasa tanggung jawab sekaligus mengubah perilaku siswa menjadi lebih positif.
Langkah ini sejalan dengan rencana Gubernur Bengkulu Helmi Hasan, yang tengah menyiapkan Program Semi-Militer untuk Anak Nakal. Program tersebut ditujukan bagi remaja bermasalah, mulai dari melawan orang tua, berperilaku anarkis, hingga penyalahgunaan narkoba, untuk dibina langsung oleh TNI dan Polri.
Dengan adanya pembinaan dari tingkat sekolah hingga program provinsi, diharapkan masalah anak nakal dapat ditangani sejak dini. Kolaborasi antara orang tua, sekolah, TNI, dan pemerintah menjadi kunci dalam melahirkan generasi muda yang disiplin, berkarakter, dan siap menghadapi tantangan masa depan.
