PedomanBengkulu.com, Rejang Lebong– Bupati Rejang Lebong, HM Fikri Thobari, S.E., M.A.P., bersama Wakil Bupati, Dr. H. Hendri Praja, S.STP., M.Si., menegaskan komitmennya untuk mendengar sekaligus menindaklanjuti aspirasi masyarakat. Hal ini disampaikan dalam Dialog Kebangsaan yang digelar di Pendopo Rumah Dinas Bupati, Kamis (4/9/2025).
Kegiatan tersebut dihadiri Ketua DPRD Juliansyah Yayan, unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), kepala OPD, camat, serta organisasi masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, tokoh pemuda, mahasiswa, dan pelajar. Dialog ini disambut antusias karena menjadi ruang bersama memperkuat persatuan serta menjaga keamanan dan ketertiban daerah. Bertindak sebagai moderator, Asisten I Pranoto, S.H.
Sinergi Pemerintah dan Masyarakat
Dalam sambutannya, Bupati Fikri menekankan pentingnya komunikasi yang efektif antara pemerintah, Forkopimda, dan masyarakat. Menurutnya, sinergi seluruh elemen menjadi kunci menjaga stabilitas dan keamanan daerah.
“Dialog ini diharapkan melahirkan pemahaman yang sama dalam menghadapi tantangan saat ini, sekaligus menjadi masukan berharga bagi pemerintah daerah dalam merumuskan kebijakan. Komunikasi yang efektif harus terus dijaga agar tercipta situasi yang aman, nyaman, dan damai,” kata Fikri.
Bupati yang baru enam bulan menjabat itu juga mengakui masih banyak kekurangan dalam pelayanan publik. Karena itu, ia menegaskan pentingnya mendengar langsung keluhan masyarakat.
“Saya sadar masih banyak kekurangan. Justru melalui dialog dan program Bupati Ngantor di Desa (Bunga Desa), kami ingin lebih banyak mendengar daripada bicara. Apa yang menjadi kebutuhan masyarakat akan kita upayakan untuk ditindaklanjuti,” ujarnya.
Aspirasi Masyarakat Jadi Fokus
Dalam kesempatan itu, Fikri menyinggung hasil kunjungannya ke sejumlah desa, seperti Air Benjing dan Air Lanang. Ia menerima berbagai keluhan, mulai dari infrastruktur jalan, sekolah yang rusak, hingga langkanya pasokan gas elpiji.
“Kalau hanya duduk di kantor, kita sering tidak tahu persoalan yang sebenarnya. Dengan hadir langsung di desa, kami bisa mendengar kebutuhan masyarakat, mulai dari jalan pertanian sampai masalah gas untuk ibu-ibu. Ini penting karena tanpa mereka, pemerintah tidak akan tahu kondisi di lapangan,” ucapnya.
Fikri menegaskan, program Bunga Desa akan terus dijalankan hingga mencakup seluruh 156 desa dan kelurahan di Kabupaten Rejang Lebong.
Kepala OPD Harus Proaktif
Bupati juga mengingatkan kepala OPD, camat, lurah, dan kepala desa agar lebih proaktif merespons kebutuhan masyarakat. Ia menekankan, aparatur pemerintah bukan sekadar pejabat, melainkan pelayan rakyat.
“Jangan merasa sebagai pejabat. Kita semua adalah pelayan masyarakat. Kalau ada warga yang menghubungi lewat WA, jangan dibiarkan tanpa jawaban,” tegasnya.
Generasi Muda Dilibatkan
Dialog Kebangsaan ini juga menjadi ajang komunikasi dengan generasi muda. Kehadiran mahasiswa dan pelajar diharapkan menumbuhkan kesadaran akan pentingnya persatuan serta mendorong lahirnya generasi penerus yang berkomitmen menjaga keutuhan bangsa.
Dengan sinergi yang terbangun, Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong bersama Forkopimda optimistis suasana aman, damai, dan tertib dapat terus terjaga di tengah masyarakat.(Julkifli Sembiring)

