Data Badan Pusat Statistik (BPS) RI terbaru menghadirkan kabar yang menyejukkan: tingkat pengangguran terbuka (TPT) Bengkulu per Februari 2025 hanya 3,24 persen—terendah di Sumatera. Angka ini bukan sekadar statistik dingin, tetapi buah nyata dari visi besar Gubernur Helmi Hasan dan Wakil Gubernur Mian untuk mewujudkan Bengkulu yang religius, sejahtera, dan bahagia.
Di tengah gejolak ekonomi global dan kompetisi antarwilayah, Bengkulu menunjukkan bahwa kerja keras, sinergi, dan kepemimpinan yang berorientasi pada nilai-nilai spiritual dapat menorehkan prestasi nyata. Helmi Hasan dengan penuh syukur mengingatkan bahwa capaian ini bukan alasan untuk berpuas diri, melainkan pijakan untuk memperluas lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan sektor UMKM, investasi, dan industri kreatif.
Fakta bahwa provinsi-provinsi besar seperti Riau dan Sumatera Utara masih mencatat angka pengangguran lebih tinggi menegaskan bahwa arah kebijakan Bengkulu berjalan di jalur yang tepat. Kesejahteraan bukan hanya tentang angka, tetapi tentang menghadirkan kebahagiaan kolektif bagi rakyat. Religiusitas yang menjadi dasar visi kepemimpinan Helmi-Mian memberi makna bahwa pembangunan ekonomi harus disertai moralitas dan keadilan sosial.
Tantangan ke depan tentu tidak ringan. Namun, keberhasilan ini adalah pesan bahwa Bengkulu mampu bersaing, bahkan unggul, jika nilai-nilai keimanan dan kerja sama menjadi ruh setiap langkah. Visi religius, sejahtera, dan bahagia kini bukan lagi sekadar slogan—ia telah menampakkan berkahnya, membuktikan bahwa pemerintahan yang amanah dan masyarakat yang bersatu dapat menciptakan kemakmuran yang dirasakan luas.
