PedomanBengkulu.com - Shockbreaker merupakan salah satu komponen vital dalam sistem suspensi kendaraan. Fungsinya tidak hanya untuk memberikan kenyamanan, tetapi juga untuk menjaga stabilitas dan keamanan saat berkendara. Namun, banyak pemilik kendaraan yang seringkali mengabaikan kondisi komponen ini. Padahal, efek samping dari shockbreaker yang rusak bisa sangat berbahaya dan merembet ke komponen lainnya.
Kerusakan pada shockbreaker seringkali tidak disadari hingga kondisinya sudah parah. Gejala awal seperti ayunan berlebih saat melewati polisi tidur atau jalan bergelombang sering dianggap sepele.
Bertujuan untuk mengedukasi masyarakat khususnya konsumen sepeda motor Honda, Astra Motor Bengkulu melalui akun Instagram @hondabengkulu pada Minggu (24/8/25) membagikan 5 (lima) efek samping berbahaya yang perlu diwaspadai jika shockbreaker sepeda motor rusak.
1. Kenyamanan Berkendara Berkurang Drastis
Fungsi utama shockbreaker adalah meredam guncangan dari permukaan jalan. Ketika komponen ini rusak atau bocor, kemampuannya untuk meredam getaran akan hilang. Akibatnya, setiap kali melewati jalan yang tidak rata, guncangan akan terasa sangat keras, sepeda motor akan terasa "mengayun" berlebihan dan tidak stabil, membuat perjalanan menjadi sangat tidak nyaman.
2. Kerusakan Merembet ke Komponen Suspensi & Ban
Shockbreaker yang tidak berfungsi dengan baik akan memberikan beban berlebih pada komponen suspensi lainnya. Getaran dan guncangan yang seharusnya diredam kini harus ditanggung oleh bagian lain seperti ball joint, tie rod, laher roda, hingga per. Jika dibiarkan, komponen-komponen tersebut akan lebih cepat aus dan rusak, sehingga biaya perbaikan akan semakin membengkak.
3. Risiko Kecelakaan Jauh Lebih Tinggi
Ini adalah efek paling fatal. Shockbreaker yang rusak akan membuat ban kehilangan traksi atau cengkeraman optimal ke permukaan jalan, terutama saat bermanuver di tikungan atau saat melaju di kecepatan tinggi. Kendaraan menjadi sulit dikendalikan, mudah limbung, dan berisiko tergelincir (aquaplaning) saat melewati genangan air.
4. Ban Cepat Habis atau Aus Tidak Merata
Karena ban tidak menapak sempurna di jalan dan cenderung memantul-mantul, permukaan ban akan mengalami keausan yang tidak normal. Seringkali muncul pola aus bergelombang atau "benjol-benjol" pada telapak ban, yang dikenal dengan istilah cupping. Hal ini tidak hanya memperpendek usia pakai ban secara signifikan, tetapi juga menghasilkan suara bising yang mengganggu saat motor melaju.
5. Kinerja Sistem Pengereman Terganggu
Stabilitas saat pengereman sangat bergantung pada kondisi suspensi. Ketika shockbreaker rusak, bagian depan kendaraan akan menukik tajam saat di rem. Kondisi ini menyebabkan bobot kendaraan tidak terdistribusi dengan baik, sehingga jarak pengereman menjadi lebih panjang dari seharusnya.
Mengingat perannya yang sangat krusial, sangat penting bagi pemilik kendaraan untuk segera melakukan pemeriksaan dan penggantian jika merasakan gejala-gejala kerusakan pada shockbreaker.
"Jangan tunda perbaikan demi kenyamanan dan keselamatan saat berkendara. Selalu percayakan perawatan motor Hondamu di AHASS terdekat," tulis Astra Motor Bengkulu.
