PedomanBengkulu.com, Bengkulu - Hari Ulang Tahun Pos Indonesia bukan sekadar perayaan sebuah institusi, tetapi momentum refleksi atas perjalanan panjang sebuah layanan publik yang telah hadir di tengah masyarakat lebih dari dua abad. Dari zaman kolonial hingga era digital, Pos Indonesia tetap menjadi simpul penghubung bangsa.
Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Hj Leni Haryati John Latief mengatakan, layanan pos telah menjembatani jarak, menghadirkan akses, dan memperkuat persatuan, dari desa terpencil hingga kota besar, dari tepian Bengkulu hingga ibu kota negara.
"Buat Bengkulu, keberadaan Pos Indonesia sangat relevan dan strategis. Di wilayah yang masih menghadapi tantangan infrastruktur, layanan pos bukan hanya urusan surat dan paket, melainkan juga instrumen penting untuk mendukung perekonomian daerah," kata Hj Leni Haryati John Latief, Selasa (26/8/2025).
Perempuan berhijab kelahiran Taba Anyar 31 Oktober 1964 ini menjelaskan, melalui jaringan distribusi, Pos Indonesia berperan dalam menggerakkan UMKM, mempermudah masyarakat desa memasarkan produk lokal, serta membuka peluang bagi pelaku usaha kecil untuk menjangkau pasar nasional bahkan internasional.
"Apalagi sekarang Pos Indonesia juga sudah menjadi penyedia layanan keuangan. Banyak masyarakat di pelosok Bengkulu yang masih sulit mengakses layanan perbankan terbantu dengan kehadiran Pos Indonesia. Inilah wujud nyata peran pos dalam mendukung kesejahteraan rakyat, sejalan dengan program pemerintah untuk mengurangi kesenjangan wilayah," ujar Hj Leni Haryati John Latief.
Mantan Ketua Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Bengkulu ini tak menampik adanya tantangan ke depan yang menuntut Pos Indonesia untuk terus berinovasi.
"Pos Indonesia harus berani mengembangkan layanan berbasis teknologi, memperkuat kolaborasi dengan pemerintah daerah, dan menempatkan diri sebagai mitra strategis dalam program pembangunan, termasuk layanan publik, logistik pangan, hingga pengembangan ekonomi kreatif," ungkap Hj Leni Haryati John Latief.
Pembina Bundo Kanduang Provinsi Bengkulu ini menambahkan, Pos Indonesia adalah aset bangsa yang harus terus diperkuat, dari sekedar pengantar surat, menjadi pengantar harapan, penghubung ekonomi, dan penopang pembangunan daerah.
"Kehadirannya di daerah harus dijaga dan dikembangkan, bukan dipinggirkan. Dengan sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan Pos Indonesia, mari kita pastikan masyarakat di pelosok sekalipun tidak tertinggal dari arus pembangunan," tutup Hj Leni Haryati John Latief.
