Sticky

FALSE

Page Nav

HIDE

GRID

GRID_STYLE

Hover

TRUE

Hover Effects

TRUE

Berita Terkini

latest

Senator Leni John Latief: Lawan DBD, Jaga Generasi Bengkulu

PedomanBengkulu.com, Bengkulu - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Provinsi Bengkulu kembali menunjukkan tren yang mengkhawatirkan. Hingga Agustus tahun ini, tercatat sebanyak 1.214 suspek DBD di seluruh wilayah Bengkulu, meningkat dibanding bulan sebelumnya yang mencapai 1.093 suspek.

Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Hj Leni Haryati John Latief mengatakan, lonjakan ini bukan sekadar angka statistik, melainkan sinyal darurat kesehatan yang perlu ditangani dengan keseriusan penuh oleh pemerintah daerah maupun pusat.

"Ini bukan siklus biasa, bukan juga karena faktor lingkungan dan perilaku semata, ini cermin masih lemahnya kesiapsiagaan sistem kesehatan kita. Perlu perhatian serius agar kasus yang ada tidak meledak menjadi lebih besar besar di bulan-bulan berikutnya," kata Hj Leni Haryati John Latief, Selasa (19/8/2025).

Data terhimpun, Kabupaten Rejang Lebong menempati posisi tertinggi dengan 290 kasus, disusul Kota Bengkulu 217 kasus, Bengkulu Utara 148 kasus, Lebong 119 kasus, Kaur 104 kasus, dan Kepahiang 99 kasus. Sementara itu, Bengkulu Selatan melaporkan 96 kasus, Seluma 52 kasus, Mukomuko 51 kasus, dan Bengkulu Tengah sebagai yang terendah dengan 38 kasus.

"Fakta ini menegaskan bahwa hampir seluruh kabupaten/kota di Bengkulu terdampak dan tidak ada satu pun daerah yang benar-benar bebas dari ancaman penyakit ini. Pemerintah daerah bersama seluruh jajaran terkait harus segera melakukan langkah terpadu," ujar Hj Leni Haryati John Latief.

Lulusan Magister Administrasi Publik Universitas Bengkulu ini menekankan pentingnya fogging di titik rawan, peningkatan sosialisasi 3M Plus, hingga memperkuat kesiapan rumah sakit dan puskesmas dalam menangani pasien DBD. 

"Dan yang tak kalah penting peran aktif masyarakat. Pemberantasan sarang nyamuk harus dimulai dari rumah-rumah. Saya minta Kementerian Kesehatan memberikan perhatian khusus untuk Bengkulu. Pemerintah daerah nggak bisa dibiarkan menangani sendiri," tutur Hj Leni Haryati John Latief.

Pembina Bundo Kanduang Provinsi Bengkulu ini menambahkan, kesehatan masyarakat adalah pondasi pembangunan, bila kasus ini semakin meluas, DBD bukan hanya merenggut nyawa, tetapi juga melemahkan produktivitas generasi muda Bengkulu.

"Saya optimis para pemangku kebijakan bisa bergerak cepat dan tidak sekadar menggantungkan solusi pada rutinitas tahunan. Warga Bengkulu berhak atas lingkungan yang sehat dan pelayanan kesehatan yang sigap," demikian tutup Hj Leni Haryati John Latief. [**]