PedomanBengkulu.com, Jakarta - Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia (RI) Hj Leni Haryati John Latief mengatakan, langkah pemerintah bersama DPR menyepakati perubahan kelembagaan dengan mengubah Badan Penyelenggara Haji (BP Haji) menjadi Kementerian Haji dan Umrah layak diapresiasi sebagai wujud perhatian negara terhadap ibadah umat Islam.
"Saya optimis keputusan yang lahir dalam rapat panja Komisi VIII DPR ini menandai babak baru pengelolaan haji dan umrah di Indonesia yang lebih fokus, lebih khusus, dan harapan saya lebih berkualitas," kata Hj Leni Haryati John Latief, Rabu (27/8/2025).
Ketua Majelis Taklim Perempuan Pimpinan Wilayah Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Provinsi Bengkulu ini menegaskan dukungan penuh terhadap kebijakan ini.
"Pembentukan kementerian khusus menunjukkan bahwa pemerintah ingin menempatkan pelayanan haji dan umrah bukan sekadar urusan teknis dan administratif, tetapi sebagai urusan besar umat yang membutuhkan keseriusan luar biasa," tandas Hj Leni Haryati John Latief.
Alumni Magister Administrasi Publik Universitas Bengkulu ini berharap upaya ini dapat mengurai antrean panjang calon jamaah haji Indonesia yang saat ini bisa mencapai puluhan tahun.
"Padahal ibadah haji ini kan rukun Islam yang seharusnya dapat diakses umat dengan lebih cepat. Hadirnya Kementerian Haji dan Umrah mudah-mudahan bisa menjadikan antrean dapat dipersingkat sesingkat-singkatnya melalui inovasi diplomasi kuota, sistem manajemen yang lebih modern, serta transparansi dalam pengelolaan," ujar Hj Leni Haryati John Latief.
Pembina Bundo Kanduang Provinsi Bengkulu ini menuturkan, tak kalah penting, soal biaya haji dan umrah agar bisa ditentukan sesuai dengan kemampuan kaum muslimin dan muslimah Indonesia termasuk mereka yang berpendapatan rendah.
"Negara berkewajiban memastikan agar ongkos perjalanan tidak hanya terjangkau kalangan menengah ke atas, tetapi juga dapat diraih masyarakat berpenghasilan rendah. Haji tidak boleh menjadi ibadah mewah yang hanya bisa dinikmati sebagian kecil umat," ungkap Hj Leni Haryati John Latief.
Perempuan berhijab kelahiran Taba Anyar ini menambahkan, Kementerian Haji dan Umrah tidak boleh sekadar menjadi perubahan nama dan struktur, melainkan harus hadir dengan semangat baru, memberikan pelayanan yang profesional, efisien, adil, dan penuh keberkahan.
"Perjalanan haji dan umrah harus semakin mudah, cepat, dan terjangkau, sehingga cita-cita besar menjadi tamu Allah di Tanah Suci bukan lagi mimpi panjang yang terhalang antrean dan biaya, melainkan kenyataan yang bisa diraih oleh setiap orang Islam di negeri ini," demikian Hj Leni Haryati John Latief. [**]
